29 - Salah Paham

253 6 0
                                    

Happy Reading💙
.
.
.

Tasya bangun dari tidurnya, meregangkan otot-ototnya sebentar. Kemudian dia terdiam dan teringat kejadian semalam.

"Fokus. Anna sahabat lo, dia gak mungkin nyakitin hati lo, yakin. Lagian Altara juga bukan siapa-siapa gue, jadi ngapain lo harus badmood Tasya!!"

Tasya bertengkar dengan dirinya sendiri.

Tok tok

"Masuk."

Tasya mengernyitkan dahi, melihat Cindy yang datang. Tumben Cindy mengetuk pintu dulu, biasanya langsung nyelonong.

"Takut ganggu," ucap Cindy seakan tahu pikirannya saat ini. "Gue balik hari ini."

Perkataan Cindy membuatnya terkejut, masalahnya bukan karena Cindy tidak boleh pulang, tapi setelah kejadian semalam Cindy tiba-tiba bilang akan pulang.

"Gue minta maaf semalem, gue gak maksud gak dengerin omongan lo. Masa lo marah dan mau pulang sekarang, sih?" Tasya memegang lengan Cindy sambil menampilkan puppy eyes miliknya.

Cindy tertawa mendengar hal itu, membuat Tasya menautkan kedua alisnya.

"Bukan karena itu gue balik, lo lucu banget deh, Ca. Emang gue niatnya mau balik hari ini, lagian gue udah lama disini, lo sibuk terus sih jadi gue didiemin."

Tasya menampilkan barisan giginya yang rapi, dia sedikit malu, Tasya kira karena dia Cindy mau pulang.

"Oh, hehe. Sori."

Cindy menggelengkan kepalanya, sepupunya ini memang kekanak-kanakan.

"Ya udah, sekarang lo mandi, bau tau gak! Iwh." Gadis itu menarik Tasya ke kamar mandi, lalu pergi dari kamarnya.

Tasya diam beberapa saat di kamar mandi, kemudian dia keluar dan mengambil ponselnya.

"Gue minta anter Anna ah," ucapnya sambil mencari kontak sang sahabat.

Tasya
Anna
Sibuk gak?
Anter gue, yuk
Cindy mau balik, anter ke bandara
Gue tunggu di rumah abis dzuhur

Tasya menyimpan ponselnya kembali tanpa menunggu balasan dari Anna. Setelah itu berjalan menuju kamar mandi sambil membawa handuk.

Ting tong

"Tasya, ada Anna, nih!" teriak Laras dari depan.

Tasya mengambil sling bag-nya lalu memakai parfum.

"Bentar, Ma. Tasya ke bawah."

Tasya menuruni tangga dengan tergesa-gesa, nampak di ruang tamu dua orang gadis yang sudah rapi.

Cindy langsung menarik Tasya ke dalam mobil Anna. "Yuk."

Kali ini ada yang berbeda, di perjalanan ini tidak seperti dulu lagi, dimana mereka hanya berdiam-diaman. Kini ada Tasya yang suka mencairkan suasana, dia berbicara tidak henti-hentinya, kadang cerita hal-hal yang lucu dan mengundang tawa kedua orang itu. Sejenak dia melupakan kejadian kemarin.

Tidak terasa mereka sudah tiba di bandara, Cindy berpamitan dengan Tasya dan Anna lalu menaiki pesawat.

"Jangan lupa kabarin kalo udah sampe!" teriak Tasya ketika Cindy baru masuk pesawat.

Tasya mendorong tubuh Anna untuk masuk ke mobil.

"Na, PIM, yuk!" ajak Tasya ketika mobil Anna baru melaju.

ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang