23 - Cindy

244 6 0
                                    

Happy Reading💙
.
.
.

"Let's go!"

Cindy mengendarai mobil ke jalan raya, lalu dibelokkannya mobil itu menuju jalan yang sepi. Saat ini dia ingin melampiaskan kekesalan dan rasa marahnya dengan mengebut di jalanan.

Hingga seketika, pikirannya kacau dan...

Bruk.

Cindy menabrak sesuatu, entah itu benar-benar sesuatu atau bukan.

Cindy terlalu takut untuk keluar, tubuhnya bergetar, apalagi jika dia telah menabrak seseorang dan orang itu mengeluarkan banyak darah. Sungguh dia tidak bisa membayangkannya.

Beberapa saat kemudian, seseorang berdiri di depan mobilnya, yang dia lihat adalah seorang lelaki bule, mungkin berasal dari negara yang sedang dia kunjungi. Lelaki itu berjalan mendekat, lalu membuka pintu mobilnya.

"Kamu baik-baik aja?" (Eng)

"Ya," jawabnya sambil meringis, memegang pergelangan tangannya yang terasa sakit.

"Kamu terlihat sakit, aku akan membawamu ke rumah sakit," ucap lelaki itu sambil membantunya keluar.

"Hm." Cindy hanya mengangguk dan menuruti.

Baru saja Cindy melangkah, tiba-tiba Anna datang dan melepaskan lengannya dari lelaki asing itu. Lalu Anna masuk ke mobil dan membawanya pulang ke apartemen.

"Lo jangan mudah percaya sama orang asing, apalagi cowok. Coba tadi kalo gue gak dateng, bisa aja lo dibawa pergi sama dia," kata Anna menasihati saat sampai di apartemen.

Cindy berbaring di atas kasur, mengabaikan ucapan gadis dihadapannya. Karena terlalu lelah, dia langsung tertidur, melupakan sejenak rasa sakit di pergelangan tangannya.

🐱

Anna menatap punggung Cindy yang baru saja keluar dari ruangan Tasya.

"Na, gue boleh minta tolong gak?"

Anna mengalihkan pandangan ketika Tasya berbicara.

"Lo kayak baru temenan sama gue aja. Minta tolong apa?"

"Gue yakin Cindy pasti bakal kebut-kebutan di jalan. Lo kesana ikutin dia, ya?" Tasya memegang tangannya seraya memohon.

"Ehm, oke, gue ke Cindy."

"Hati-hati."

Anna tersenyum dan keluar dari ruangan itu, mencari keberadaan Cindy.

"Suster, boleh minta kasa?" (Eng)

Langkahnya terhenti ketika mendengar suara yang dikenalinya 2 hari ini. Anna mengintip dan terlihatlah gadis cantik yang sedang berbicara dengan seorang perawat.

Gadis itu keluar dari rumah sakit, Anna mengikutinya dari belakang.

Anna menyetop taksi ketika mobil Cindy telah melaju.

"Ikuti dia, Pak." (Eng)

"Gila, dia ngapain ke jalanan sepi gini? Kalo ada orang jahat gimana. Dasar, badgirl nyusahin. Untung sepupu sahabat gue, kalo nggak, udah gue bawa ke RSJ," rutuknya.

Anna berhenti dan keluar dari taksi ketika mendengar suara mobil Cindy yang menabrak sesuatu, dia langsung mendekat ke tempat gadis itu.

Dari kejauhan, Anna melihat Cindy tengah dibopong oleh seorang lelaki asing. Dengan langkah cepat, dja melepaskan Cindy dari lelaki itu lalu pergi menuju apartemen.

"Dasar kepala batu," rutuk Anna ketika nasihat yang dia berikan tidak ditanggapi.

Anna berdiri dan melangkah ke dapur, mengambil semangkuk air hangat beserta handuk kecil.

Anna membuka kasa yang sudah tidak rapi di pergelangan tangan Cindy dan dikompresnya selama beberapa menit.

ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang