Happy Reading💙
.
.
."Kalo aja gue punya orang tua kayak Om Heri sama Tante Laras, gue pasti seneng banget. Gue akan merasakan kasih sayang, kehangatan, ketulusan, dan gue pasti gak akan kenal dunia kegelapan." Cindy bergumam sendiri di atas kasurnya.
"Capek."
Akhirnya Cindy memutuskan untuk tidur, besok dia akan pulang ke Indonesia, jadi tubuhnya harus banyak beristirahat.
🐱
Pukul 08:50.
Sepuluh menit lagi pesawat menuju Indonesia akan take-off, mereka sudah sampai di bandara sejak satu jam yang lalu, menunggu Cindy yang belum juga terlihat batang hidungnya.
"HP-nya mati." Tasya mencoba menelepon Cindy berkali-kali, tapi tidak ada hasil.
"Perhatian, pesawat Singapur-Indonesia akan lepas landas 5 menit lagi. Diharapkan kepada para penumpang untuk dipersilakan naik ke pesawat udara. Terima kasih." (Eng)
"Om, Tante. Maaf telat." Cindy berlarian mendekat ke arah Tasya dan yang lainnya.
"Ayo, naik. Hati-hati." Heri memapah semuanya untuk naik ke pesawat.
Pukul 12:05 mereka sudah sampai di bandara Soekarno-Hatta.
"Maaf, saya duluan. Sudah dijemput." Anto pamit kepada semuanya.
"Makasih, To," jawab Heri.
Heri menghentikan dua taksi, kemudian taksi itu membawa mereka pulang ke rumah Heri.
🐱
Satu jam mereka di perjalanan, akhirnya mereka sudah sampai di rumah Tasya.
Tasya menarik lengan Anna dan Cindy untuk istirahat di kamar yang sudah disiapkan.
"Tasya, jangan lupa sholat dulu!" teriak Laras dari lantai bawah.
"Iya, Ma!"
Tasya berbalik arah, tidak sengaja dia menabrak Cindy dan terjatuh.
"Aw." Cindy meringis ketika pergelangan tangannya terasa sakit.
"Lo gak apa-apa?" Anna membantu Cindy berdiri.
"Sori, Di. Gue gak sengaja." Tasya meminta maaf pada Cindy, dia masih belum menyadari pergelangan tangan Cindy memar.
"Iya, gue ke kamar ya." Cindy berpamitan kepada Tasya dan Anna.
Cindy mengunci pintu kamarnya, lalu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.
Keluar dari kamar mandi, dia langsung melaksanakan sholat dzuhur, lagi pengen. Setelah itu dia memutuskan untuk tidur.
Di sebelah kamar Cindy, Tasya dan Anna sedang tertidur pulas. Maklum, beberapa jam di pesawat membuat tubuh mereka lelah.
Keduanya bangun.
"Sya, gue mau ngomong deh." Anna membuka suara ketika Tasya sedang asik bermain ponsel.
"Ngomong aja dah."
"Tentang Cindy." kata Anna.
"Kenapa?" pandangan Tasya masih belum lepas dari ponselnya.
"Tangan Cindy memar."
Sontak perkataan Anna membuat Tasya mengalihkan pandangannya.
"Kok bisa?" tanya Tasya penasaran.
"Gue juga gak tau rincinya, tapi pas dari Hari Minggu udah kayak gitu. Gue sebenernya mau ngasih tau lo, tapi dia gak ngebolehin. Terus tadi pas gue liat tangannya makin parah, makanya gue bilang ke lo."
Tasya khawatir dengan sepupunya, selama ini Cindy tak pernah menyembunyikan apa-apa darinya dan kali ini Cindy tertutup padanya.
Karena hari sudah malam, Tasya memutuskan untuk tidur. Anna sudah tertidur sejak memberitahunya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARA [END]
Teen Fictioncw // harsh words Lelaki bernama Altara Syafi jatuh cinta pada pandangan pertama dengan adik kelasnya di sekolah. Dia adalah Tasya Veneria. "Would you be my girlfriend?" -Altara Dan tanpa diduga, ada gadis cantik yang pindah ke samping rumahnya. Hal...