Happy Reading💙
.
.
.Keesokannya, Tasya mengajak Anna dan Cindy lari pagi. Namun Cindy menolaknya, dengan alasan mengantuk.
Dan berakhirlah mereka berdua di warung mie ayam, setelah lelah berolahraga, mereka memutuskan untuk sarapan.
"Mas, mie ayam dua mangkuk, pangsitnya banyakin, ayamnya juga banyakin, terus gak usah pake kuah mas." Anna memesan untuk keduanya.
"Eh? Siap, Neng."
Anna dan Tasya sibuk dengan ponsel masing-masing, kemudian mereka menyimpan ponselnya saat pesanannya sudah datang.
"Eh, selfie dulu, yuk." Anna mengajak Tasya berfoto, lalu diunggah di akun instagramnya.
Mereka fokus melahap mie ayam pesanannya.
Pukul 09:00, akhirnya mereka sampai di rumah Tasya setelah dua jam berada di luar. Lari paginya tiga puluh persen sih, lima puluh persennya ngobrol, dan dua puluh persennya main ponsel. Kids jaman now.
Anna keluar dari kamar dengan pakaian santai dan tentunya sudah membersihkan diri. Dia berpamitan kepada Tasya dan Cindy, tidak lupa pada Laras.
"Gue pulang, udah dijemput, tuh," kata Anna ketika mendengar suara klakson mobil di luar.
"Makasih banyak, Na. Udah jengukin gue jauh-jauh, love you lah," ucap Tasya sambil berpelukan.
"Love you too, Babe."
"Hati-hati!"
"Siap, Bos."
Altara
Na
Jam 4 sore ketemuan di kafe depan komplek rumah lo, yaAnna
Iya, iya. Baru aja gue pulang
Gak sabaranAltara
Ya elah, masih ada beberapa jam buat lo istirahat duluAnna
Bawel banget, sihSesampainya di rumah. "Assalamualaikum."
"Walaikumsalam. Anak mama udah pulang," ucap sang mama sambil menghampiri putrinya.
"Iya, Ma."
"Kamu udah makan?"
"Udah, Ma. Di rumah Tasya," kata Anna.
"Capek ya? Istirahat gih."
"Thank you, mom."
Anna berjalan menuju kamarnya, sebelum itu dia mencium pipi sang mama terlebih dulu.
Jam menunjukkan pukul 15:34. Anna bersiap untuk membersihkan diri. Pukul 16:00 nanti dia akan ke kafe, bertemu Altara sang pujaan hati Tasya.
Telp.
"Lo dimana dah?" tanya seseorang di seberang sana.
"Gue lagi jalan, bentar."
"Buruan, rumah deket gitu."
"Sabar."
Tut
Anna sampai di kafe pukul 16:08. Dia melangkahkan kakinya memasuki kafe, matanya tertuju pada seorang lelaki yang tengah melambai padanya.
"Hai, Kak. Apa kabar?" sapa Anna ketika sampai di meja Altara.
"Baik selalu."
Setelah itu, mereka asik mengobrol dan bercanda, sesekali mereka tertawa dengan perkataan konyol.
Terdengar suara pintu terbuka. Tiga gadis dengan make-up menornya memasuki kafe yang sama dengan Altara dan Anna. Mereka geng famous di sekolahnya, gadis itu adalah Bia, Cece dan Tarisa. Nama gengnya, Queen.
Saat mereka duduk di kursi dekat pintu, tidak sengaja pandangan Bia terpaku pada dua orang remaja yang sedang tertawa.
"Girls, itu bukannya my baby honey Altara, ya? Ngapain dia sama cewek norak disini? Mendingan sama Bia yang cantik jelita badai, kurang apa coba gue." Bia merajuk kepada dua temannya.
Cece dan Tarisa hanya mendengarkan, jika mereka berbicara, selalu salah di mata Bia. Maka dari itu, lebih baik diam.
"Ce, fotoin, Ce." Bia menyuruh pada Cece.
"Fotoin lo?" tanya Cece dengan polos.
"Foto mereka lah, Cece! Masa foto gue, sih." Bia tidak sabaran dengan kelakuan teman sekaligus sepupunya yang lemot ini.
Ckrek
"Nih." Cece memberikan ponselnya pada Bia.
Bia tersenyum menyeringai, diotak-atiknya ponsel Cece membuat si empunya mengernyitkan dahi.
"Lo ngapain?"
"Udah diem aja."
Cece
(send pict)
Lo liat kelakuan sahabat lo di belakangTasya
Sori, ini siapa, ya?
Btw saya gak percaya sama orang yang gak saya kenalread
Bia geram, susah sekali bikin Tasya marah. Akhirnya dia melancarkan aksinya yang kedua.
Bia berjalan menghampiri Altara dan Anna, dengan tiba-tiba Bia mengambil gelas di atas meja lalu menyiram Anna dengan jus.
"Eh, lo apa-apaan!" Altara berdiri di samping Anna.
"Lo jadi temen kok makan temen sendiri!" Bia mendorong bahu Anna dengan jarinya.
"Maksudnya apa?"
Anna tidak paham dengan perkataan Bia barusan. Anna mengenal orang di depannya, yang dengan gampangnya akan melabrak seseorang yang dekat dengan Altara.
"Udah tau temen lo suka sama Altara, lo berani berduaan sama dia di belakangnya," ucap Bia sarkas. Bia tahu kalau Tasya dengan Altara dekat akhir-akhir ini, terbukti dengan Bia sering melihat mereka pulang bareng.
"Stop! Na, kita pulang."
Altara memapah Anna keluar dari kafe. Saat di luar kafe, Bia memfoto keduanya lagi, kali ini menggunakan ponselnya.
Bia
(send pict)
Masih gak percaya?🐱
Cindy melihat perubahan raut wajah Tasya, pasti ada yang tidak beres. Dia mengambil ponsel Tasya, lalu melihat kiriman dari seseorang bernama Bia, Cindy tidak tahu siapa Bia.
"Hm. Udah gak usah dipikirin, hati-hati pilih temen makanya. Gue kan udah bilang, jangan terlalu baik sama orang, kalo dikhianatin susah!"
Cindy menasihati Tasya, tapi Tasya tidak menghiraukannya. Cindy pergi menuju kamarnya, memang itu kamar khusus untuk Cindy kalau Cindy menginap disini.
Oh jadi yang tadi ngirim line ke gue, itu gengnya Bia, batin Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARA [END]
Teen Fictioncw // harsh words Lelaki bernama Altara Syafi jatuh cinta pada pandangan pertama dengan adik kelasnya di sekolah. Dia adalah Tasya Veneria. "Would you be my girlfriend?" -Altara Dan tanpa diduga, ada gadis cantik yang pindah ke samping rumahnya. Hal...