41 - Kejadian

196 6 0
                                    

Happy Reading💙
.
.
.

Cindy izin ke toilet saat mapel BK, sebenarnya dia malas di kelas, apa pentingnya ada mapel BK coba.

"Ekhem!"

Cindy tidak menghiraukan deheman orang itu, dia mencuci tangannya di wastafel lalu keluar dari toilet. Saat ingin pergi, bahunya didorong ke tembok membuat ngilu tubuhnya.

"Apa-apaan sih!"

"Lo yang apa-apaan, kemarin dateng ke sekolah berani-beraninya bareng honey gue, modus lo."

Gadis itu mencengkram kuat bahu Cindy hingga membuatnya mengaduh kesakitan. "Sakit? Ulululu makanya jangan suka cari masalah sama gue."

Cindy menepis tangan itu dari tubuhnya. "Jangan sentuh gue dengan tangan lo yang kotor itu!"

"Bi, jangan kasih kendor," ucap kedua teman Bia.

"Lo kok bisa datang ke sekolah bareng Altara?"

Cindy memutarkan kedua bola matanya, dia tidak menghiraukan pertanyaan dari gadis di hadapannya.

Bia geram, dia menarik tangan Cindy dan mencengkramnya lebih kuat. "Gue tanya lo baik-baik ya tapi lo ngelunjak. Sekarang jawab gue, KENAPA LO BARENG SAMA ALTARA?" Bia menekan setiap katanya.

Cindy mencoba melepaskan cengkraman Bia, dia merasakan pergelangan tangannya sudah lecet, bisa saja dia membalasnya tapi dia tidak mau karena Cindy yakin gadis itu lemah, modal ancaman doang.

"Diem! Jawab aja pertanyaan gue."

"Aww.. Le-pasin dulu sa-ki-t."

Bia pun melepaskan cengkramannya. "Jadi?"

"Rumah kita sebelahan. Lagian Altara juga udah punya Tasya kali."

"Enak aja, dia tuh ngerebut Altara dari gue. Keganjenan banget sih tuh cewek."

Cindy mengepalkan tangannya, seenaknya aja ngatain sepupunya.

Terlintas sebuah ide di pikiran Bia. "Gue mau ngasih penawaran sama lo, lo masuk ke geng Queen."

Bia sedikit memikirkan keuntungan yang didapat kalau berteman dengan Cindy.

"BIA!!" teriak Tarisa dan Cece.

"Apa?" balas Bia jengah.

"Lo udah gila?! Ngajak cewek ini masuk jadi bagian dari kita?" tanya Tarisa.

Bia berdecak. "Udah deh diem!"

"Jadi, lo mau gak? Gue mau bales dendam sama Tasya."

Cindy sedikit berpikir, lalu mendapat ide untuk menyetujui penawaran itu. "Oke."

Bia terlihat kegirangan. "Mulai saat ini lo jadi bagian Queen, dan lo harus ngikutin semua perintah gue. Sekarang tugas lo hanya menjauhkan Tasya dari Altara, ngerti?"

Cindy mengangguk paham.

"Oke, gue cabut." Bia menarik kedua temannya.

Saat Bia sudah menghilang dari toilet, Cindy berdecih. "Amit-amit gue ngikutin suruhan lo, emang lo siapa?! Mimpi!"

🐱

Kelas sudah sepi, bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi Tasya masih di dalam kelasnya, menunggu Altara. Di dalam kelas masih ada beberapa siswa yang sedang melaksanakan piket, salah satunya lelaki yang kini sedang menghampiri Tasya, Oji.

"Ehm, Sya. Balik bareng gue, yuk?" ajak Oji dengan sedikit gugup.

Tasya memakai tas di punggungnya, dia tersenyum kepada Oji.

ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang