Hari minggu sudah tiba, Altara dan kelima teman lainnya sedang bersiap-siap untuk berangkat ke rumah sakit lagi. Ponsel Altara bergetar ketika dia baru selesai mandi, dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Altara mengambil ponselnya.
Chat semalam dari Altara:
Altara
Aku sayang kamu
Lekas sembuh, pacarku!
❤❤..
Mine!
Iya, makasih udah sayang aku😊Altara
Kamu juga sayang aku kan?Mine!
Sayang dongAltara
😎😎
Kamu udah sarapan?Mine!
Ini baru selesai, kalo kamu?Altara
Of course!!Mine!
Syukur deh
Aku lagi pengen keluar kamar:(
Sumpekk huhuAltara
Bentar ya, aku temenin
On my way——
"Pagi, Pacarku yang cantik," sapa Altara ketika sudah sampai di ruangan gadis itu.
"Pagiii." Tasya membalasnya dengan suara yang sangat lirih. Mereka hanya bertujuh di dalam sana, orang tua Tasya sedang pergi sarapan.
Cindy menempelkan tangannya di dahi Tasya untuk mengecek suhu tubuh gadis itu, "Nggak demam." Mereka lega mendengar ucapan Cindy.
"Udah gak sesak napas kan?" tanya Anna memastikan.
Tasya mengangguk, "Aman."
Altara memerhatikan wajah Tasya, "Pucet banget." Yang lainnya ikut mengangguk.
"Iya, Sya. Lo kok pucet banget?" Mela bertanya dengan khawatir.
Tasya tersenyum singkat, "Namanya orang sakit kan?"
"Udah diinfus antibiotik?" -Rama
"Sarapan udah?" -Gilang
"Udah kok udah," kata Tasya, sedikit jengah menjawab pertanyaan teman-temannya.
Cindy membantu Tasya ketika ingin membenarkan posisi duduknya.
Tasya menatap Altara dengan pandangan memohon, "Ajak aku keluar dong."
Permintaan Tasya jelas membuat teman-temannya menolak. Pasalnya Tasya terlihat sangat pucat, suaranya pun terdengar lemah.
Anna menggeleng, "Nggak, jangan keluar. Lo istirahat aja."
"Iya, lo masih sakit, Sya. Jangan macem-macem deh." Mela ikut menyanggah.
Tasya cemberut, dia sudah malas berada di dalam kamar setiap hari, dia ingin keluar berjalan-jalan meskipun harus memakai kursi roda. Kesal sekali teman-temannya malah tidak mengizinkan.
"Kalo lo bosen, tenang aja ada kita-kita yang nemenin lo." Gilang memberikan senyuman pada Tasya yang masih kesal. "Ram, buruan ngelawak kek apa kek biar suasananya gak tegang gini!" Gilang menyenggol Rama.
"Lo pikir gue pelawak, anjing?"
Cindy melempar Rama dengan apel yang ada di nakas, "Your language, please?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARA [END]
Teen Fictioncw // harsh words Lelaki bernama Altara Syafi jatuh cinta pada pandangan pertama dengan adik kelasnya di sekolah. Dia adalah Tasya Veneria. "Would you be my girlfriend?" -Altara Dan tanpa diduga, ada gadis cantik yang pindah ke samping rumahnya. Hal...