75 - Kembali

101 1 0
                                    

Haaiii haii
Beberapa part lagi tamat niihh
Vote dulu boleh dong😚

- happy reading -



Altara menunggu Cindy di depan rumahnya sampai Cindy keluar menggunakan dress dan mantel. Mereka berjalan sebentar agar tidak ketahuan, lalu naik motor dirasa sudah cukup jauh dari rumah keduanya. Mereka menggunakan motor agar mudah dikeluarkan dari garasi sehingga meminimalisir risiko ketahuan.

"Tumben sih lo mau ke tempat haram itu? Hahaha." tanya Cindy sambil tertawa mengejek karena dulunya Altara bilang tidak suka kesana.

"Nyobain aja yang kata lo bisa nenangin pikiran. Gue di rumah kepikiran dia mulu sampe gak bisa tidur," kata Altara lirih. Cindy menepuk bahu Altara agar tidak sedih lagi.

"Sekali aja ya?" pinta Cindy yang langsung diangguki Altara.

Sampailah mereka di klub yang dulu pernah Altara datangi. Cindy melepas mantelnya sehingga terlihat jelas dia memakai dress berwarna hitam.

 Cindy melepas mantelnya sehingga terlihat jelas dia memakai dress berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik," puji Altara. "Tapi lain kali pake baju yang bener."

Yang awalnya Cindy tersenyum karena pujian Altara, kini malah memasang wajah kesal. Mereka kan sedang di klub malam, tidak salah jika Cindy memakai baju seperti itu. Pergaulan Altara sama cewek sempit banget deh.

Semakin masuk ke dalam klub, semakin jelas terdengar dentuman musik dengan beberapa orang yang sedang menari. Cindy menarik Altara untuk ikut menari di lantai dansa. Altara hanya diam memperhatikan Cindy menari, dia tidak suka.

Beberapa detik kemudian Altara menarik Cindy untuk keluar dari lantai dansa. "Gue kesini bukan mau liatin lo nari ya!" Altara berteriak kencang mengalahkan suara musik.

Cindy tertawa. Benar juga, Altara kesini untuk minum. Cindy menarik Altara hingga duduk di kursi bar. Dia memesan satu gelas red wine yang ringan untuk Altara sementara dirinya memesan yang medium.

"Enak!" teriak Altara pada Cindy setelah mencicipi wine yang sedang dia pegang. "Gue bakal pesen lagi kalo ini udah abis!"

Cindy hanya menganggukkan kepalanya, lalu mencicipi wine miliknya sedikit demi sedikit. Berbeda dengan Altara yang meneguk wine-nya cepat.

"Dikit-dikit minumnya, anjing!" teriak Cindy tepat di telinga Altara. "Ntar lo mabok!!"

Benar kata Cindy. Setelah Altara menghabiskan satu gelas wine miliknya, dia kehilangan kesadaran. Matanya kabur dan pikirannya melayang. "Oh gini rasanya."

Altara melihat Cindy dengan lekat, dia rindu Tasya. Pikirannya yang terus memanggil nama Tasya membuat Altara melihat Cindy sebagai Tasya.

Tanpa berpikir panjang lagi, Altara memeluk Cindy yang dia kira adalah Tasya.

ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang