9 - Hari Terkesal

389 14 0
                                    

Note: Sudah direvisi.

Happy Reading💙
.
.
.

Sesampainya di rumah. "Na gue mandi dulu ya."

"Iya buruan, ntar gue juga mau mandi."

"Okay."

Setelah selesai mandi, Tasya membaringkan tubuhnya di atas kasur. Tidak butuh waktu lama, dia sudah tertidur.

Anna keluar dari kamar mandi, dia menghela napas pelan ketika melihat Tasya. "Dasar ini bocah ditinggal mandi bentaran aja udah molor lagi. Pelor banget sih."

Anna menonton TV sambil menunggu Tasya bangun.

"Enghh, Na."

"Apa? Enak tidurnya? Jadi berasa gue di rumah sendiri dah."

"Ya bagus dong."

"Ah lo."

"HP gue sepi banget."

"Lo line aja tuh Kak Alta. Itung-itung modusin dia," ucap Anna dengan sedikit kesal.

"Ih lo mah, ya kali gue line dia duluan. Gengsi kali."

"Halah cewek kek lo punya gengsi? Kata gue sih kagak."

"Temen sendiri dikatain."

Tasya pun mengirim pesan ke Altara.

Tasya
Kak

Altara
Iya?

Tasya
Belom tidur kan?

Altara
Kalo gue tidur, nih yang bales siapa. Horor amat

Tasya
Iya juga, haha

Altara
Apaan ngeline gue malem-malem?

Tasya
Gue gabut nih
Temenin line

Altara
Ganggu aja
Gue baru mau tidur.


Tasya
Sori, gak tau

Altara
Sans

Tasya
Ya udah tidur
Gue ngobrol sama Anna aja

Altara
Nah kan good idea
Bye

Tasya
Too

Tasya memasang wajah kesal.

"Lo kenapa, Sya?" tanya Anna.

"Itu Kak Alta mau tidur."

"Miris ditinggal doi tidur."

"Bukannya ngebaikin gue lo mah."

"Eh iya, kok bisa lo suka sama dia sih?"

"Gak tau, cuma karena dia menarik makanya gue suka."

"Sejak?"

"Sejak gue pertama kali liat dia ketawa, dari situ gue kepikiran mulu."

"Ganteng, ya?"

"Adem banget liatnya."

"Oh, hm."

Anna mengalihkan perhatiannya pada ponsel.

Drrttt

"Tuh HP lo ngegeter," ucap Anna, masih sibuk dengan ponsel.

"Na, doi telpon gueeee!" teriak Tasya girang.

ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang