37 - Hari Pertama Cindy

221 7 1
                                    

Happy Reading💙
.
.
.

"Dikunci?" tanya Cindy saat mereka sudah sampai di gerbang sekolah.

Altara memutar bola matanya, dia berpikir keras bagaimana bisa masuk ke dalam sekolahan ini. Tentu Altara tidak mau menggunakan kekuasaannya sebagai keponakan pemilik sekolahan, lagipula mau itu anak pemilik sekolah sekalipun hukuman ya tetap hukuman.

Altara punya ide.

Altara menarik lengan Cindy ke pagar belakang sekolah lalu Altara memanjat pagar itu dirasa tidak ada siapapun disana. "Manjat!"

Cindy memandangi pagar yang menjulang tinggi itu, sepertinya dia tidak bisa memanjat, bayangkan saja tingginya sekitar 2,5 meter, bisa-bisa Cindy terjatuh. Gak elit banget kalo nanti ada koran yang judulnya 'gadis cantik meninggal di hari pertama sekolahnya karena memanjat pagar setinggi 2,5 meter', Cindy menggelengkan kepalanya.

Altara sudah tahu pemikiran gadis itu, dia pun turun lalu berjongkok di depan Cindy. "Naik!"

Cindy melihat rok sekolahnya, masa Cindy harus memanjat dengan rok sependek itu, nanti kalo Altara lihat gimana.

Ih gue kok bego sih, batin Cindy

Cindy menarik lengan Altara lalu kembali ke gerbang depan, dilihatnya ada seorang satpam sedang duduk di pos. Satpam itu melihat keduanya, lalu dia menghampiri Altara dan Cindy.

Altara menarik Cindy untuk menjauh tapi Cindy menyuruhnya untuk diam.

"Selamat pagi, Pak Usep," sapa Cindy dengan ramah sambil melihat name tag di baju satpam itu.

"Kalian terlambat? Tunggu di luar sampai upacara selesai." Pak Usep membalas, biasanya dengan para siswa di jam sekolah dia akan memakai Bahasa Indonesia.

"Pak, saya anak baru disini. Bapak tega nanti saya dihukum di hari pertama saya?" tanya Cindy dengan wajah memelas.

"Iya, Pak. Kasian." Altara membantu menambahkan.

Pak Usep melirik ke arah Altara. "Ya sudah, anak baru boleh masuk. Tapi kamu tidak bisa."

Altara membelalakkan mata tidak percaya, Cindy yang membuat mereka terlambat kenapa malah dirinya yang tidak boleh masuk. Altara semakin geram saat Cindy masuk ke sekolah sambil melambaikan tangannya dan tersenyum penuh kemenangan.

Tapi belum sampai disitu nasib Cindy, gadis itu dipanggil oleh seorang wanita yang memakai kacamata, semua siswa tahu wanita itu adalah guru BK sekaligus guru kedisiplinan.

Altara tersenyum sinis. "Mampus lo!"

Altara saat ini sedang berdiri di hadapan guru kedisiplinan itu setelah upacara berakhir, ditemani seorang gadis angkuh disampingnya, siapa lagi kalau bukan Cindy. Mereka hanya berdua, jelas ini baru awal masuk sekolah sehingga tidak ada yang terlambat.

"Bu, saya murid baru. Ibu tega banget ngehukum saya gini." Cindy berucap dengan nada yang dibuat-buat agar guru itu luluh dan mau memaafkannya.

Sayangnya, Bu Ratna tidak mengacuhkan perkataan Cindy. "Hukuman tetap hukuman," ucapnya tegas.

Cindy menghela napasnya.

Kayaknya ini guru emang gak bisa dibantah.

Altara melihat gelagat aneh dari gadis disampingnya ini. Sudah 1 jam mereka berdiri mengangkat satu kaki sambil menjawil telinga masing-masing dan kesalnya mereka diawasi oleh Bu Ratna, jadi Altara tidak bisa bergerak bebas.

Brukk

Cindy terjatuh di hadapan Altara, spontan Altara terkejut. Dengan sigap Altara membopong tubuh Cindy ke ruang kesehatan, Bu Ratna pun sudah mengizinkan.

ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang