56 - Sisi Lain Cindy

93 3 1
                                    

Happy Reading💙

.

.

.

Cindy tengah menatap pantulan Shakila di cermin sambil menyisiri rambut anak manis itu.

"Nah, Kila sekarang udah makin cantik dan wangi," ucap Cindy sambil mencium kepala Shakila.

Shakila tersenyum senang mendengar perkataan Cindy. "Iya, Kila cantik kayak Kakak."

"Kila bisa aja. Ayo kita jalan-jalan!" Ajak Cindy.

"Ayo!!"

Shakila berjalan sambil mengaitkan jari-jemarinya pada Cindy. Hal itu membuat Cindy tersenyum bahagia karena dia tidak memiliki adik yang bisa dimanjakan. Cindy sangat bersyukur dekat dengan keluarga Altara, sangat sangat sangat bersyukur.

Kini Cindy dan Shakila sudah berada di dalam mobil bersama Mang Jey. Sebelumnya mereka sudah meminta izin kepada Marisa dan Rizal.

"Kak, kita mau ke mana, sih?" tanya Shakila yang sedang duduk manis di sebelah Cindy.

"Emm. Kita ke taman, mau?"

Shakila mengangguk membuat Cindy tersenyum dan mengusap pucuk kepala Shakila.

.

.

Altara menepikan motornya ketika sampai di depan rumah Tasya. "Makasih, ya. Kamu udah buat aku bahagia hari ini."

Tasya tersenyum. "Aku yang harusnya makasih ke kamu karena udah bawa aku main sama mereka, orang-orang yang aku sayang."

"Kamu sayang sama Cindy?" tanya Altara yang hanya diangguki oleh Tasya.

Tasya memeluk Altara sekilas. "Aku masuk, ya. Kamu hati-hati di jalan."

"Siap, Tuan Putri!!"

.

.

"Makasih, Mang Jey. Mamang gak usah nunggu Didi, ya. Nanti Didi kabarin kalo udah mau pulang," ucap Cindy sebelum turun dari mobil.

"Oke, Neng."

Shakila berlari menghampiri penjual permen kapas. "Kak Cindy, Kila boleh beli itu gak?" ucapnya sambil menunjuk permen-permen kapas.

"Boleh, Sayang. Kila mau yang rasa apa?"

"Emm. Stroberi!" ucap Kila gemas.

Cindy membelikan permen kapas yang tidak terlalu besar untuk Shakila karena yang berlebihan itu tidak baik untuk kesehatan.

Setelah Shakila mendapatkan permen kapas, dia menarik lengan Cindy untuk mengikutinya. Mereka duduk di kursi taman sembari melihat beberapa anak lelaki bermain bola.

Baru saja Shakila membuka plastik permen kapasnya, dia melihat anak lelaki yang seumuran dengannya sedang menatap permen kapas itu. Shakila kebingungan.

Cindy yang memperhatikan hal tersebut langsung berbicara dengan lembut. "Kila, kayaknya dia mau permen kapas yang Kila punya, deh. Kila mau berbagi gak sama dia? Nanti Kakak beliin lagi yang baru buat Kila."

ALTARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang