Happy Reading💙
.
.
Pagi ini Cindy turun untuk sarapan, kedua orang tuanya sudah berangkat kerja lagi. Sarapan sudah disiapkan oleh sang mama sebelumnya. Cindy paling suka makan masakan mamanya, apapun itu.
"Hari ini gue ke mana ya? Oh iyaa Nca! Udah lama gak ada kabar."
Cindy menghabiskan sarapannya lalu mandi dan berganti pakaian. Dia sudah memberi pesan pada sahabatnya itu bahwa dia akan berkunjung ke rumahnya.
Cindy mengendarai mobilnya keluar dari pekarangan rumah. Ponsel berdering tepat sebelum dia menancap gas.
"Halo, Na? Tumben nelpon?"
'Tolong minggir ya, minggir–'
"Na, berisik amat? Lagi di mana?"
"Cindy, Tasya drop! Pingsan lagi."
Cindy terdiam, di ponselnya hanya terdengar suara Anna yang sedang khawatir.
"Di RS mana?" tanya Cindy sambil melajukan mobilnya ke arah hotel.
"Dharmais."
"Oke, gue balik hari ini."
.
.
"ALTARA!" Cindy masuk ke dalam hotel sambil berteriak memanggil nama Altara membuat orang-orang menatapnya aneh.
Cindy tidak menghiraukan itu. Dia berlari ke arah lift dan menekan tombol 2. Altara pernah memberitahu dia di mana kamarnya. Cindy keluar dari lift dan berjalan mencari kamar 210. Setelah ketemu, Cindy menekan bel terus-menerus hingga pintu dibuka dari dalam.
"Altara mana?" tanya Cindy pada orang yang membukakan pintu, bukan Altara.
"Lagi mandi. Masuk dulu aja."
"Thanks."
Cindy masuk ke kamar itu, dia lupa nama teman-teman Altara.
"Gue Rama kalo lo lupa. Dia Gilang." Rama menunjuk lelaki yang sedang fokus dengan ponselnya.
Cindy hanya mengangguk. Dia duduk di sofa sambil menunggu Altara.
1 detik.
2 detik.
3 detik.
"Toiletnya di mana? Lama banget si Altara." Cindy bertanya pada Rama yang hanya menunjuk arah toilet.
Cindy tidak sabaran, dia buru-buru berjalan ke toilet dan menggedor-gedor pintu.
"SABAR ANJING!" Altara teriak dari dalam.
"LO ANJING! BURUAN KELUAR AL! GUE TINGGAL BARU TAU RASA LO!" Cindy berteriak.
Altara membuka pintu toilet. Dia sudah memakai baju rapi dari dalam, untungnya. "Heh ngapain lo di kamar cowok?"
Cindy menghiraukan pertanyaan Altara. Dia menarik Altara dan membantunya membereskan semua pakaian yang ada di lemari kamar itu. "Sumpah, Al. Urgent. Lo ikut gue pulang ke Jakarta siang ini. Gue udah pesen tiket pulang berdua. Buru lo siap-siap gue bantuin. 2 jam lagi kita take off."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARA [END]
Novela Juvenilcw // harsh words Lelaki bernama Altara Syafi jatuh cinta pada pandangan pertama dengan adik kelasnya di sekolah. Dia adalah Tasya Veneria. "Would you be my girlfriend?" -Altara Dan tanpa diduga, ada gadis cantik yang pindah ke samping rumahnya. Hal...