BOM4

4.6K 133 1
                                    

Hari sudah semakin sore bahkan langit sudah menampakkan warna kelabunya bertepatan dengan Lena yang meninggalkan ruangan papah Keyla untuk segera pulang.

Sementara Keyla masih tetap berada di sana untuk menjaga papahnya. Ia menatap ke arah kakinya yang semakin membiru.

"Parah banget kayaknya," ucap Keyla sedikit merintih saat memegang kakinya.

Suara pintu terbuka, dengan cepat Keyla menurunkan kakinya dari kursi dan mendapati mamanya yang sudah terlihat segar.

"Maafin mama ya, udah ngerepotin kamu," ucap Sofia seraya mengelus kepala Keyla.

"Mama kayak sama siapa aja," ucap Keyla. Sama sekali tidak merasa di repotkan karena itu sudah menjadi kewajibannya sebagai seorang anak.

"Mah, tadi Bunda dateng terus titip salam sama Mamah," kata Keyla menyampaikan amanah dari Lena sebelum dia pulang.

"Iya Key, tadi mama udah di chat kok sama bunda Lena, sebaiknya kamu pulang ya key," titah Sofia lembut menyuruh anaknya pulang.

"Keyla masih kangen sama papa," ucap Keyla seraya tersenyum tipis.

"Ya udah terserah kamu mama nggak maksa," ujar Sofia yang di angguki Keyla.

-BOM-

Hari semakin malam Keyla yang merasa kelelahan akhirnya tertidur di sofa melupakan sakit yang ada di kakinya, sedangkan Sofia masih terjaga.

Sofia menoleh kearah pintu yang di buka pelan, ia menemukan sesosok pria baru saja tiba.

"Mah," panggil pria itu dari pintu yang barusan terbuka. Pria itu masuk kedalam dengan santai.

"Loh, kapan kamu pulang nak? Mama denger kamu lagi di Surabaya?" tanya Sofia segera berdiri dan menghampiri  menantunya, Edwin.

"Barusan ma, aku denger kabar kalau papah sakit, jadi aku langsung pulang," ucap Edwin lantas menyalami tangan ibu mertuanya.

"Iya, tapi papah udah mendingan kok, sebaiknya kamu bawa pulang Keyla. Kasian dia udah jagain papah dari tadi siang," ucap Sofia menatap putrinya yang tertidur di sofa.

Edwin hanya menjawab omongan Sofia dengan senyum tipis.

Lantas Edwin menghampiri Keyla dan mencium keningnya singkat. Sofia yang melihat itu tersenyum senang sepertinya pernikahan mereka sangat bahagia dan harmonis.

Keyla merasa terusik akhirnya perlahan membuka matanya dan mendapati Edwin yang menatapnya, awalnya Keyla sempat terkejut mendapati Edwin yang ada di depannya.

"Kamu nggak di Surabaya?" tanya Keyla dengan suara khas bangun tidur.

"Key kamu pulang aja, kamu pasti capek tidur disini," ucap Sofia membuat pandangan Keyla beralih menatapnya.

"Gak papa ma?" tanya Keyla.

"Iya. udah gih sana pulang sama Edwin, motor kamu biar Pak Toyo yang nganterin pulang," ujar Sofia dan pada akhirnya Keyla menganggukkan kepalanya.

Keyla berdiri dari kursi, lagi-lagi dia harus menahan kakinya yang semakin lama terasa ngilu.

Setelah itu keduanya berpamitan dengan Sofia.

Di mobil hanya keheningan yang menyelimuti keduanya. Edwin sibuk dengan jalan di depannya, sedangkan Keyla berusaha menutup mulutnya rapat-rapat agar tidak mengeluarkan rintihan yang bisa membuat Edwin tahu.

-BOM-

Setelah sekian lama di perjalanan yang di penuhi keheningan, akhirnya mereka sampai di rumah.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang