Keyla saat ini tengah berada di rumah Edwin di temani Raka dan juga Gempara. Rumah yang dulu mereka tempati ketika masih jadi suami istri. Keyla di sana tengah memperbaiki hubungan yang retak agar bisa kembali sebagai teman dan melupakan permasalahan di antara mereka. Mereka disana saling meminta maaf satu sama lainnya.
"Makasih Key, udah ngasih aku kesempatan buat menjadi orang tua seperti orang tua di luar sana" Ucap Edwin merasa terharu, akhirnya ia di ijinkan juga untuk bertemu dengan Gempara.
"Sama-sama Edwin, sekali lagi maafin aku" Kata Keyla tulus.
"Sudahlah sekarang kita sudah sama-sama saling memaafkan, lebih baik kita fokus pada Gempara" Tutur Edwin.
"Iya Ed"
"Gege sayang, om Edwin ini papah kamu. Mulai sekarang kamu panggil om Edwin papah" Kata Keyla memberi tahu.
"Papah Gege kan Pupu laka, bukan om Edwin" Bantah Gempara yang tidak mau menanggil edwin dengan sebutan Papah.
"Gege dengerin Buna, Om Edwin juga pupu kamu. Kamu punya dua Pupu" Keyla mencoba membuat anaknya mengerti.
"Da mau, Pupu aku cuman Pupu Laka. Aku da suka, Om Edwin jahat" Kata Gempara yang langsung memeluk Raka karena takut.
"Ge gak boleng ngomong gitu sayang, kasian loh om Edwin nya jadi sedih" Tegur Raka, ia akan mencoba membantu Keyla untuk membuat anaknya mengerti.
"Tapi Pupu, Gege gak mau punya dua Pupu" Lirih Gempara.
"Memangnya ada yang salah kalau punya dua Pupu. Asik loh punya dua Pupu, misalkan kalau Pupu lagi kerja jauh, ada Pupu Edwin yang bakal nemenin kamu main." Ujar Raka.
"Aku da mau, aku cuma mau main cama Pupu aja" Gempara bersikukuh.
"Gini aja kamu panggil Om Edwin, Ayah. Jadi, pupu kamu cuma satu gimana?" Raka mencoba bernegoisasi dengan Gempara.
"Ayah altinya apa?" Tanya Gempara tertarik, ia mendongak menatap Raka.
"Ayah itu... artinya om" Tidak papa berbohong sedikit, suatu saat pasti Gempara akan mengerti.
"Oh" Gempara ber-oh-ria.
"Kamu liat deh Ayah Edwin lagi sedih, kamu peluk gih biar gak sedih lagi" Kata Raka yang langsung di setujui oleh Gempara.
"Iya Pupu"
Gempara menghampiri Edwin yang duduk seorang diri di sofa sebrangnya. "Ayah jangan sedih, maafin Gege ya?"
Edwin tersenyum hangat membalas pelukan Gempara. Meskipun ada sedikit kebohongan, tapi biarlah Gempara memanggilnya Ayah dengan artian Om.
"Iya sayang, Ayah maafin"
-BOM-
Beberapa hari telah berlalu dan Gempara sudah mulai akrap dengan Edwin. Kini mereka tengah mengunjungi mall, tadi Edwin mengajak Gempara untuk membeli mainan. Sebenarnya Keyla menolak berangkat jika Raka tidak ikut, tapi Raka bilang ia ingin memberi ruang untuk Edwin bisa lebih dekat lagi dengan Gempara. Jika dia ikut pasti Gempara akan menempel padanya dan nengabaikan Edwin.
"Ayah mau tulun, Gege mau loncat estatol" Pinta Gege saat mereka sudah dekat dengan Eskalator. Keyla tersenyum simpul, memang saat di Kannada pun Gempara akan selalu meminta untuk meloncat saat menaiki Eskalator.
"Eskalator Ge, bukan estatol" tegur Edwin membenarkan.
"Iya itu, eskatol" Kata Gempara yang belum bisa menyebutnya dengan benar.
"Es-ka-la-tor" Eja Edwin.
"Es-ta-tol" Gempara mengikuti ejaan edwin, tapi masih tetap salah. Hal itu membuat Keyla dan Edwin terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Our Marriage
RomanceIni tentang Keyla yang menjalani hari-harinya sebagai istri dari seorang CEO muda bernama Edwin Pradipta Siswanto. Dua insan dengan sifat yang berbeda dan bertolak belakang dipersatukan dalam ikatan pernikahan karena perjodohan orang tua mereka. Ked...