BOM14

4.2K 86 0
                                    

Keyla mendengus kesal, tatapannya mengarah kepada Edwin yang fokus dengan laptonya. Sejak perempuan tadi keluar, Edwin kembali diam tanpa menghiraukan keberadaannya.

"Kamu nggak liat baju kamu nggak pantes di pakek ke kantor," ucap Edwin akhirnya menatap Keyla.

Keyla tersenyum dalam hati ternyata Edwin marah beneran. Itu artinya rencananya berhasil. Memang dari awal ia memakai baju kurang bahan kekantor agar Edwin marah. Bisa di bilang saat ini Keyla sedang caper pada suaminya.

"Pantes kok," jawab Keyla membuat Edwin menghela nafasnya lesu.

"Ed," panggil Keyla lirih. Edwin meliriknya sebentar kemudian fokus kembali dengan laptopnya.

Keyla yang merasa dihiraukan akhirnya memilih berdiri dan tanpa permisi menutup laptop Edwin.

"Kamu nggak liat, aku lagi sibuk," ucap Edwin sinis.

"Sumpah kamu menyebalkan Ed, selama tiga hari gak pernah chat buat nyuruh pulang sekarang ketemu malah gini," ujar Keyla dengan nada tinggi. Ia kesal pada Edwin yang mengabaikannya.

"Sejak kapan kamu berani meninggikan suara saat bicara dengan suami mu?" Tegur Edwin seraya berdiri di hadapan Keyla.

Keyla sedikit terkesiap saat menatap mata Edwin yang berubah menjadi tajam. Sepertinya cowok itu marah besar karena Keyla sudah berani melanggar aturannya untuk tidak berbicara dengan nada tinggi kepada suaminya.

"aku minta maaf ," ucap Keyla. Ia salah karena berbicara dengan nada tinggi kepada Edwin. Jelas Edwin tidak menyukai perempuan yang berbicara seperti itu. Makanya Keyla di tuntut untuk berbicara lemah lembut dengan lawan bicaranya dengan siapapun itu.

"Terserah," jawab Edwin seraya berjalan keluar ruangannya tapi sebelum itu terjadi Keyla terlebih dahulu menahan tangannya.

"Edwiinn," rengek Keyla seraya menatap Edwin dengan pupy eyesnya. Jurus yang sangat ampuh untuk meredam emosi Edwin. Namun, tidak ampuh untuk membuat Edwin mencintainya.

Edwin menghembuskan nafasnya dan duduk di sofa disusul Keyla yang mengikuti nya.

"Mau kamu apa?" tanya Edwin.

Keyla tersenyum dan dengan semangat 45 dia berkata, "Kita baikan,"

"Oke," jawab Edwin singkat.

Keyla yang tidak puas dengan jawaban Edwin, ia mendengus kesal. Bukannya di jawab pakai kata-kata romantis atau apapun itu, ini cuma bilang 'oke'.

"Kamu marah?" tanya Keyla menatap Edwin.

"Menurut kamu," kata Edwin tanpa melihat Keyla.

"kamu marah dan aku sekali lagi minta maaf," ucap Keyla sedikit mendekatkan duduknya dengan Edwin.

"Nggak usah dibahas kita makan sekarang" ajak Edwin.

"Aku udah makan," kata Keyla menolak untuk pergi makan.

"Ya sudah temenin aku makan," ajak Edwin minta di temani untuk makan. Dengan senang hati Keyla mengangguk menurut.

Tidak lama suara pintu di ketuk kemudian Edwin membukakan pintu dan mengambil sesuatu dari orang yang baru saja ia temui.

Edwin membuka plastik putih berisi makanan yang sebelumnya ia delivery sebelum Keyla datang.

Edwin melonggarkan dasinya dan menggulung lengan bajunya sampai kesiku.

Edwin memakan makanannya dengan diam sedangkan Keyla hanya menscrol-scrol hp nya melihat berita terbaru dari dunia modelling.

Keyla melirik Edwin yang tengah menyendokkan makanan kemulutnya. Sepertinya Keyla harus menarik perkataannya jika dia tidak lapar.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang