BOM46

2.4K 45 0
                                    

"Mah Edwin belum kesini ya?" Tanya Keyla kepada mamanya yang berada di ruang tengah.

"Sibuk mungkin Key, dia tadi pulangnya buru-buru kan," ucap Sofia.

"Coba telpon aja," saran Sofia agar anaknya tidak hawatir.

Keyla menghembuskan nafasnya.

"Udah ma, tapi hpnya nggak aktif," ucap Keyla karena tadi sudah menelpon Edwin tapi tidak aktif.

"Yaudah di tunggu aja disini," ucap Sofia.

"Aku pulang aja ma," kata Keyla memilih untuk pulang siapa tahu Edwin lupa untuk menjemputnya.

"mama bilangin ke papa ya, biar di anter," Ujar Sofia membuat Keyla menggelengkan kepalanya.

"Aku pulang sendiri aja mah," tolak Keyla karena tidak ingin merepotkan orang tuanya, lagi pula Keyla bawa mobil sendiri.

"Hati-hati di jalan entar," nasehat Sofia yang langsung di angguki oleh Keyla.

"Aku ke atas dulu mau ambil tas sama pamit ke papa," ucap Keyla yang di angguki Mamanya, setelah itu Keyla pergi ke kamarnya dan membereskan barang-barang nya.

Keyla mengambil hpnya, ia menatap room chat antar dirinya dan juga Edwin, pesannya masih centang satu.

"Kamu kemana sih," kesal Keyla seraya memasukkan hpnya ke dalam tas. Setelah itu Keyla keluar kamar ingin berpamitan ke pada papanya, tapi ternyata papanya sudah ada di ruangan tamu bersama mamanya.

"Papa anter aja gimana udah malem loh ini," tawar Dana hawatir dengan Keyla takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Iya Key di anter papa aja ya, nggak baik loh cewek keluar sendiri an," sahut Sofia.

"Nggak usah ma, pa, Keyla gak papa kok," tolak Keyla. Bukankah Keyla sudah terbiasa pulang malam apakah mereka lupa.

"Selalu bandel kamu Key," ucap Dana membuat Keyla terkekeh menanggapi ucapan papanya.

"Kalau nggak bandel bukan anak papa," jawab Keyla.

Sofia tertawa, tiba-tiba saja dia kangen saat Keyla masih SMA, sungguh butuh kesabaran untuk mendidik Keyla yang nakalnya minta ampun.

"Hati-hati kalau gitu," ucap Sofia pada akhirnya membiarkan Keyla pulang sendiri.

"Iya mama sayang, Keyla pulang," ucap Keyla bergantian memeluk mama dan juga papanya.

"Kalau ada apa-apa telpon papa," Dana mengingatkan putri tercintanya. Keyla pun mengangguk.

-BOM-

Keyla memasuki rumahnya, ia menyalakan semua lampu yang ada di rumah kemudian menuju dapur dan mengambil segelas air minum dan menegaknya sampai habis.

"Papa kamu belum pulang, padahal mama mau ngasih tau tentang kamu," ucap Keyla mengajak ngobrol calon anaknya. Keyla akhirnya memilih pergi ke kamar dan mengistirahatkan badannya.

Di kamar, Keyla menunggu Edwin. Sedari tadi Keyla membuka room chat antara dirinya dan Edwin tapi tetap saja belum ada jawaban.

Keyla terus mencoba menelpon Edwin tapi tetap hpnya tidak aktif, akhirnya Keyla menjadi lelah sendiri. Ia melirik jam dinding, Keyla sedikit terkejut ketika melihat jam menunjukkan pukul sepuluh malam dan Edwin belum pulang. Sebenarnya kemana Edwin.

Keyla memegang hpnya ia berusaha mengusir rasa kantuk yang menghampiri dirinya sejak tadi, tapi sepertinya rasa kantuknya tidak bisa di ajak berkompromi dan Keyla malah tertidur sekarang.

-BOM-

Sinar matahari memasuki jendela kamar membuat Keyla bergerak tidak nyaman dalam tidurnya, tapi suara berisik membuatnya membuka matanya perlahan. Keyla menatap sekitar ia langsung duduk dan mendapati Edwin tengah memasukkan barang-barang nya ke dalam koper.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang