BOM76

2.3K 33 0
                                    

"Key, hubungan kamu sama Raka udah ada kemajuan belum?" Tanya Hana. Saat ini keduanya sedang berjalan tanpa tujuan, melewati toko-toko yang ada di Mall.

"Kenapa tiba-tiba nanya itu?" Keyla heran kenapa Hana tiba-tiba menanyakan hubungannya dengan Raka. Dia sendiri kan tahu kalau Keyla dan Raka semakin hari semakin dekat.

"Pengen tau aja! Siapa tau kalian ada masalah, aku siap bantu" Hana berbicara dengan hati-hati. Sebenarnya ia hanya ingin memastikan apakah Keyla benar-benar menjalin hubungan dengan serius atau tidak.

"Hubungan aku sama Raka baik-baik aja, setiap hari kita menghabiskan waktu bersama, kita semakin mesra dan Raka selalu romantis sama aku cuman..." Keyla menggantung omongannya dan berhenti berjalan lalu di ikuti oleh Hana.

"Cuman apa Key?" Hana yang penasaran pun menunggu jawaban Keyla.

Keyla menunduk, "Aku ragu buat nerima lamaran Raka"

"Kenapa ragu? Sekarang aku tanya sama kamu, kamu bahagia gak sama Raka?"

"Aku bahagia banget sama Raka, Raka sosok ayah yang baik buat Gempara dan ia mampu buat aku sama Gempar nyaman dan aman." Keyla mengatakan ia bahagia tapi kenapa nadanya terdengar sedih di telinga Hana. Hana tahu Keyla, jika Keyla bahagia pasti ia akan mengatakannya dengan sangat antusias.

"Terus kenapa kamu Ragu kalau kamu bahagia sama Raka?" Tanya Hana dengan alis yang naik sebelah.

"Entah lah, aku sendiri gak tau kenapa aku ragu nerima lamaran Raka" Keyla tidak mengerti dengan perasaanya padahal ia sangat bahagia bersama Raka. Raka tidak pernah mengecewakan Keyla. Meskipun cowok itu selalu menyebalkan tapi Raka selalu membuat Keyla tersenyum.

"Hilangin keraguan itu Key, aku tau kamu nerima Raka karena ingin membalas perasaan dan kebaikannya sama kamu, sementara kamu belum bisa melupakan Edwin." Hana memberikan sedikit nasihat yang membuat Keyla sedikit canggung.

"Mana ada kayak gitu, aku tuh beneran cinta sama Raka aku juga udah lupain Edwin kali." Entah Keyla berbicara jujur atau tidak, yang jelas saat ini Keyla mencintai Raka dan sedikitpun tak pernah mengitat Edwin lagi.

"Jangan bohongin hati kamu, aku harap omongonan kamu benar" Kata Hana berharap omongan Keyla benar bahwa ia sudah melupakan matan suaminya. Untuk masalah percintaan, Keyla  bisa membuka hatinya pada pria lain dan tak harus berpura-pura mencintai Raka.

"Udah ah. Jangan bahas itu lagi mendingan kita belanja, kangen tau udah lama gak belanja bareng kamu" Kata Keyla mengakhiri obrolannya dan menggandeng tangan Hana.

"Ayo, gas keun" Kata Hana setuju dan mereka-pun langsung melanjutkan perjalanan dengan tujuannya toko pakaian.

-BOM-

Saat ini sikembar Gina Gino, dan juga Gempara plus baby N tengah berada di toko mainan. Gempara terlihat sangat antusias memilih mainan yang akan di belinya.

"Gege, mau robot-robotan ini gak?" Tanya Gino menawarkan robot-robotan yang sebesar tubuh mungil Gempara.

"Da mau itu besal dan selam, Gege takut" Tolak Gempara karena ia takut dengan robot seukuran dirinya. Di tambah lagi robot itu terlihat menyeramkan di mata Gempara.

"Itu robotnya kayaknya jahat deh, harus di musnahin biar gak mesurak bumi" Kata Gina ngaco membuat Gino cengo.

"Robot-robotan kok jahat, kamu kali yang jahat suka nistain kembarannya" Celetuk Gino membuat dirinya di hadiahi jeweran dari Gina.

"Ampun Gin, ampun" Kata gino memohon jewerannya di lepas.

"Ngaku dulu wahai orang jahat, siapa yang jahat yang suka nistain kembarannya?" Tanya Gina, ia tak mau melepaskan tangannya dari kuping Gino.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang