BOM17

3.6K 78 0
                                    

Keyla menyeruput es cappucino nya hingga menimbulkan bunyi ngeri di teliga Hana. Bagaimana tidak ngeri sedari tadi Keyla sudah menghabiskan 3 cup cappucino berukuran jumbo dengan sangat cepat membuat Hana geleng-geleng kepala tidak mengerti dengan apa yang ada di pikiran sahabatnya. Sebegitu sukanya terhadap cappucino.

"Kamu doyan apa kesetanan?" tanya Hana menatap Keyla ngilu.

"Apa?" Tanya Keyla tidak mengerti detik berikutnya dia menyadarinya.

"Ini," ucap Keyla menunjuk capucino yang ada di tangannya.

"Segitunya kamu suka sama cappucino?" tanya Hana.

"Ya habisnya aku bosen, katanya Edwin mau jemput aku. Di tungguin dari tadi malah nggak nongol-nongol," gerutu Keyla seraya meletakkan minumannya. Jika sedang badmood seperti ini hanya satu obatnya yaitu capuccino makanya Keyla sudah menghabiskan tiga minuman itu.

"Jangan-jangan dia selingkuh sama Alisya, astagaaaa aku harus apa Han," tuding Keyla yang langsung mendapatkan tabokan di kepala oleh Hana. Cewek itu kalau bicara asal jemplak, ucapan adalah doa jadi jangan berpikir yang tidak-tidak.

Plak.

"Adooh kok malah di tabok," kesal Keyla sembari memegangi kepalanya.

"Gak papah iseng aja," ucap Hana tanpa rasa bersalah.

"Njiir," kesal Keyla.

"Tuh ditunggu suami kamu yang katanya selingkuh sama Alisya," ucap Hana seraya terkekeh.

"Kampret," umpat Keyla lalu mengedarkan pandangannya keluar dan benar di parkiran memang ada mobil Edwin.

"Aku pulang," ucap Keyla membereskan barangnya dan langsung pergi meninggalkan Hana.

"Gak ada akhlak," kata Hana seraya geleng-geleng.

Setelah tiba di luar Keyla segera masuk ke mobil Edwin.

"Kok lama?" tanya Keyla setelah berada di dalam.

"Nganterin Alisya pulang," jawab Edwin. Keyla yang sedang memasang seat belt secepat kilat  langsung menolehkan kepalanya menghadap Edwin.

"Nggak salah denger kan?" tanya Keyla memastikan telinganya tidak bermasalah dan ia hanya salah mendengar.

"Enggak," jawab Edwin segera menjalankan mobilnya.

"Sekarang udah jam empat dan kamu sama Alisya lima jam, ngapain aja kamu selama itu?" tanya Keyla dengan tatapan menyelidik.

Edwin melirik Keyla, "Aku kerja Key," katanya lalu pandangannya pokus ke jalanan.

"Ya terus ngapain nganterin dia segala, dia kan bisa pulang sendiri," ucap Keyla sedikit sewot kerena cemburu suaminya mengantar orang lain dan membiarkannya menunggu lama di cafe.

"Dia berangkat aku jemput dan pulang juga harus aku anter,"

Dumb

Seketika mood Keyla langsung memburuk kala mendengar penuturan Edwin.

"Siapa si Alisya sampai kamu jemput segala?" tanya Keyla sedikit menaikkan intonasi suaranya.

"Key bisa diem aku lagi nyetir," ucapan Edwin membuat hati Keyla sedikit teriris.

Keyla langsung menolehkan kepalanya menghadap jendela melihat pepohonan di sisi jalan lebih menarik daripada melihat wajah menyebalkan Edwin.

"Anterin aku ke rumah mama," ucap Keyla tanpa menatap Edwin. Entah kenapa Keyla sekarang ingin menangis dan meluapkan isi hatinya yang sudah tidak tahan untuk tidak baik-baik saja.

"Kenapa tiba-tiba?" tanya Edwin.

"Aku kangen mereka," jawab Keyla berusaha menetralkan suaranya yang tercekat.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang