BOM65

2.5K 48 1
                                    

Edwin menegak beberapa kali minuman yang ada di hadapannya, malam ini dia terlihat sangat berantakan, jam menunjukkan pukul 01:00 malam tapi Edwin masih tidak ada niatan beranjak dari tempatnya untuk menyudahi aksinya.

"Shit!" Umpat Edwin seraya meletakkan kasar gelas yang ia pegang.

Pikirannya sedari tadi melayang ke pada Keyla yang telah ia jatuhi talak. Edwin merasakan sakit ketika mendengar Keyla menderita jika bersamanya, oleh sebab itu Edwin menjatuhi talak. Tapi sebenarnya ia tidak ingin melakukan ini tapi keadaan lah yang memaksanya. Semua ini karena kesalahannya.

Edwin menuangkan alkohol terakhirnya pada gelas lantas ia meminumnya dengan sekali teguk.

Drrrttt drrrttt

Hp Edwin berdering hal itu membuatnya melirik hpnya sebentar dan disana tertera nama Keysa. Edwin menerima panggilannya.

"Edwin kamu kemana aja dari tadi aku nungguin kamu, aku ngga bisa tidur,"

"Di luar," jawab Edwin.

"Temenin aku dirumah sakit," 

"Sendiri bisa kan aku sibuk," ucap Edwin seraya mematikan panggilannya secara sepihak.

Jam sudah menunjukkan pukul dua pagi dan Edwin baru pulang ke rumah dengan keadaan mabuk badannya terkapar begitu saja di kamar tidurnya.

"Keyla aku nggak mau pisah," gumam Edwin sebelum benar-benar memejamkan matanya karena pengaruh alkohol.

-BOM-

"Raka boleh aku minta satu hal sekarang?" Tanya Keyla.

"Boleh, apapun itu," ucap Raka.

"Anterin aku sekarang ke rumah, aku mau ketemu Edwin untuk terakhir kalinya," ucap Keyla.

Raka terdiam.

"Nggak usah Key udah larut malem, nggak baik buat kesehatan kamu di luar dingin," tolak Raka.

"Raka aku mohon, aku juga ada perlu aku mau ngasih dokumen cerai sama Edwin," ucap Keyla.

Raka mengernyitkan kepalanya.

"Dokumen cerai? Sejak kapan key?" Tanya Raka bingung.

"Aku udah urus dari kemarin, rasanya berat, tapi aku harus lakuin dan pada akhirnya Edwin udah talak aku, secara agama aku emang udah cerai, tapi secara hukum aku belum cerai sebelum Edwin tanda tangan surat ini," ucap Keyla menjelaskannya kepada Raka.

"Edwin talak kamu?" Tanya Raka.

Keyla tersenyum miris.

"Aku pikir Edwin nggak mau nurutin permintaan aku, nyatanya dia ucapkan kata talak di depan aku," ucap Keyla.

Raka terdiam ia menatap Keyla yang terlihat sok tegar itu tapi nyatanya hatinya hancur berkeping-keping.

"Besok aja ya Key, biar orang suruhan aku yang nganter," ucap Raka membujuk Keyla.

"Ka," ucap Keyla dengan nada memohon.

Raka menghela nafasnya pelan, ia akhirnya mengangguk dan mengantarkan Keyla.

-BOM-

"Aku tungguin disini," ucap Raka, Keyla mengangguk ia segera masuk kedalam rumahnya.

Saat memasuki rumah, semua lampu rumahnya dalam keadaan gelap. Keyla berjalan ke arah kamarnya ia sedikit terkejut saat mendapati Edwin yang tertidur di tempat tidur dengan keadaan berantakan.

Keyla mendekat memandang lekat wajah Edwin.

"Kenapa harus mabuk," gumam Keyla.

Keyla membenarkan posisi tidur Edwin dan melepaskan sepatu Edwin satu persatu, ia lantas menaikkan selimut Edwin hingga sebatas leher. Setelah itu Keyla ingin beranjak tapi tangan Edwin menarik tubuh Keyla hingga terjatuh di atasnya.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang