BOM78

2.1K 29 1
                                    

Edwin terbangun dari tidurnya karena suara bising dari handphonenya yang terus berdering, menandakan ada telephone masuk. Edwin langsung mengangkat panggilan itu.

"Hello sir, I have got all the information you want. I have sent it to your email" kata seorang Pria dari sebrang telphone.

"Good work" ucap Edwin yang langsung memutuskan sambungan telphone.

Setelah sambungan terputus, Edwin pun membuka laptopnya dan langsung masuk ke email untuk membaca informasi yang di inginkannya. Kemarin setelah Edwin bertemu Keyla, ia menyuruh seseorang yang berada di Canada untuk mencari tahu tentang Keyla dan juga Raka. Edwin hanya ingin tahu apakah benar Keyla sudah memiliki anak bersama Raka? Tapi aneh rasanya jika anak itu benar anak mereka, mengingat usia anak itu seusia anaknya yang sudah meninggal.

Edwin membaca dengan seksama artikel yang di berikan oleh orang suruhannya itu. Edwin mengepalkan tangannya ketika mengetahui fakta yang sesungguhnya. Edwin menatap layar laptopnya dengan nanar, rasa senang dan juga sedih bercampur menjadi satu sampai membuat kepalanya pening.

"Apa kamu sebenci itu key sama aku, sampai kamu gak ngasih tau aku kalau anak kita kembar" kata Edwin, tak sadar ia meneteskan air matanya. Hatinya terasa nyeri dan sesak, apa sepatal itu kesalahannya? Hingga Keyla menjauhkannya dari anak kandungnya.

-BOM-

Malam harinya, Raka dan juga Keyla tengah menghadiri pertemuan bisnis dengan beberapa pembisnis terkenal di kota Jakarta, keduanya nampak serasi di tambah kehadiran Gempara, membuat mereka terlihat seperti keluarga bahagia, mungkin orang yang tidak tau mengira mereka adalah keluarga.

Keyla terlihat cantik dengan setelan dress berwarna baby blue sedangkan Raka ia mengenakan tuxedo berwarna hitam yang semakin menambah aura ketampanannya.

Keyla dan juga Raka tengah mengobrol dengan teman-teman rekan bisnis yang Raka kenal, sedangkan Gempara dia tengah terduduk tenang menjilati lolipop di kursi tidak jauh dari tempatnya.

Tidak jauh dari tempat itu seseorang mengamati kegiatan Gempara yang tampak menggemaskan itu, bibirnya terukir membentuk senyum tipis. Dia Edwin.

Senyuman Edwin tidak bertahan lama, jauh di lubuk hatinya yang paling dalam Edwin sungguh sangat ingin menghampiri Gempara, tapi sepertinya keadaan tidak memungkinkan, karena tidak jauh dari sana Edwin bisa melihat Keyla tengah bergandengan mesra dengan Raka dan jangan lupakan bibir cantiknya itu yang kadang tertawa merespon candaan orang-orang.

Lagi-lagi Edwin hanya bisa tersenyum miris, dulu tangannya yang selalu digandeng oleh Keyla, tapi sekarang Keyla sudah berpindah ke lelaki lain yang lebih baik darinya.

Nyatanya Edwin masih mencintai Keyla sampai sekarang, ada keinginan pada dirinya untuk kembali, tapi seperti yang di ketaui bahwa Keyla sudah berpaling kepada pria lain, bahkan sampai dia tega merahasiakan kehadiran anak mereka yang ternyata kembar.

Pandangan Edwin beralih kembali kepada Gempara yang tengah menggapai mainannya yang ada di meja, tapi ternyata tinggi bocah kecil itu tidak sampai.

Terlihat ke kecewaan di wajah Gempara saat ia tidak bisa menggapai mainannya. Edwin tersenyum tipis, Gempara sangat menggemaskan ia tidak bisa menahannya lagi untuk tidak mendekati anak itu.

"Kamu mau ini?" Tanya Edwin mengambilkan mainan nya di atas meja.

Gempara menatap Edwin, tidak lama kemudian ia mengangguk di sertai dengan senyuman kecil di bibirnya.

"Makasih om," ucap Gempara mengambil mainannya di tangan Edwin.

Edwin berjongkok, ia menatap anak lelaki itu dengan teduh.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang