BOM61

2.5K 48 0
                                    

"Maaf Key, tapi aku percaya,"

Keyla tersenyum getir, ia menatap Edwin penuh dengan luka. Edwin begitu mudahnya percaya pada Keysa padahal dia sendiri tahu bahwa Keysa tidak bisa di pegang omongannya. Apa Edwin tidak berpikir sudah berapa kali Keysa membohonginya semasa mereka masih menjalin hubungan tapi dengan mudahnya Edwin percaya begitu saja tanpa harus mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya.

PLAKKK

"Kamu pantes dapetin itu Ed, kalau kamu masih peduli sama aku dan anak kita, pikirin apa yang akan terjadi. Jadi orang jangan mau di bodohi!!" kata Keyla lantas ia menatap Keysa.

"Dan buat kamu! Siap-siap kamu dapat ganjaran yang setimpal!" Tunjuk Keyla di depan wajah Keysa.

Keyla menarik nafas dan mengepalkan tangannya.

"Satu lagi Edwin aku tunggu kamu di pengadilan, aku mau kita cerai!"

Seketika hati Edwin seolah terhantam oleh perkataan Keyla yang amat sangat menyayat hatinya.

"Semoga kalian beruntung," ucap Keyla seraya beranjak dari tempatnya dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

Keyla keluar dari rumah sakit dengan perasaan terluka, hatinya sakit. Oh Tuhan kenapa rumah tangganya berantakan seperti ini. Apa ini hukuman untuknya karena dulu ia nakal.

Dari kejauhan seseorang baru saja akan memasuki rumah sakit tapi sesuatu mengejutkannya.

"Keyla!" Panggilnya terdengar seperti pekikan.

Keyla menghentikan langkahnya, ia menatap seseorang yang barusan memanggilnya detik selanjutnya Keyla langsung menghambur kepelukannya.

"Raka bawa aku pergi," ucapnya Parau.

Raka yang masih bingung pun membalas pelukan Keyla.

"Kenapa Key jangan buat aku khawatir hmm?" Tanya Raka seraya mengelus pelan rambut Keyla.

"Sa..kit," ucap Keyla terisak tangannya mencengkram erat baju Raka. Raka menatap sekitar tatapannya bertemu seseorang.

Cukup lama tatapan keduanya beradu, tapi tiba-tiba Raka langsung membelalakkan matanya karena mendapati tubuh Keyla ambruk di pelukannya

"Keyla!" Pekik Raka, beruntung Raka sigap memegangi tubuh Keyla. Dengan cepat ia menggendong Keyla dan membawanya masuk ke dalam rumah sakit.

Edwin menatap khawatir ke arah Keyla yang berada di gendongan Raka.

"Lepasin istri saya!" Ucap Edwin menatap Raka tajam.

"Anda tidak melihat dia pingsan, saya tunggu penjelasan anda!" Ucap Raka segera membawa Keyla ke dalam rumah sakit dan membiarkan Edwin yang sudah mengepalkan tangannya.

Tidak jauh dari tempat itu ada Keysa yang tersenyum lebar.

"Saya harap kamu cepet mati," ucap Keysa seraya beranjak dari tempatnya.

-BOM-

Saat ini Raka dan juga Edwin tengah berada di depan ruangan Keyla karena ia tengah menjalani pemeriksaan, keduanya saling diam lebih tepatnya diam dengan pikiran masing-masing.

Cklek.

Pintu ruangan terbuka seketika Edwin dan juga Raka berdiri dari tempat duduk nya.

"Maaf suaminya ibu Keyla?" Tanya dokter tersebut menatap keduanya.

"Saya dok," ucap Edwin cepat sedangkan Raka, ia memilih diam terlebih dahulu.

"Ayo iku saya kedalam ada yang ingin saya jelaskan," ucapnya, Edwin mengangguk dan segera memasuki ruangan sedangkan Raka ia menunggu diluar.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang