BOM42

2.5K 43 0
                                    

Tiga hari lagi Edwin akan berangkat ke Perancis, sedangkan Keyla tidak berani berbicara apa-apa kepada Edwin. Keyla masih menyembunyikan kehamilannya tidak ada yang tau selain Raka dan juga Hana.

Entah kenapa Keyla merasa jika dia memberitahu Edwin, ada sesuatu yang akan membuat hatinya mengganjal. Ia terlalu takut Edwin menyuruhnya untuk berhenti menjadi model.

Keyla saat ini tengah tertidur dalam pelukan Edwin, ia terbangun tengah malam karena merasa tidak nyaman.

Keyla menatap wajah Edwin yang terpejam. Edwin terlihat sangat tenang ketika sedang tidur.

"Edwin" Panggil Keyla lirih seraya menggoyangkan lengan Edwin.

Edwin perlahan membuka matanya.

"Kenapa?" Tanya Edwin seraya menelusupkan kepalanya di ceruk leher Keyla. Keyla terdiam sebentar tidak lama kemudian ia menjawab.

"Nggak jadi," ujar Keyla.

"Tidur sayang bentar lagi pagi," ucap Edwin memberitahu Keyla untuk tidur kembali.

"Iya aku tidur," Keyla menurut.

Edwin tetap pada posisinya ia memejamkan mata, sedangkan Keyla entah kenapa tidak bisa memejamkan matanya, bahkan ia sudah tidak lagi mengantuk.

Keyla menggeliatkan badannya sedikit, hal itu membuat Edwin membuka matanya.

"Tidur!" Titah Edwin memperingati Keyla agar tidur.

"Aku ngga bisa tidur," ucap Keyla menatap Edwin. Edwin menyadari jika Keyla akhir-akhir ini selalu terbangun tengah malam.

Edwin menyibak selimut sedikit, ia baru sadar jika Keyla menggunakan bathroob,

"Kamu kenapa pakai bathroob?" Tanya Edwin heran.

"Tadi ketiduran, kan habis mandi," jelas Keyla.

Edwin menghela nafasnya.

"Ya udah sekarang tidur," ucap Edwin.

Keyla menggelengkan kepalanya pelan.

"Yakin ngga mau tidur?" Ucap Edwin menaikkan sebelah alisnya dan menatap Keyla.

Keyla menganggukkan kepalanya pelan.

"Kalau gitu sekalian kita berdua nggak usah tidur sampai pagi," ujar Edwin membuat Keyla sedikit terkejut karena Edwin berpindah posisi menjadi di atas Keyla.

Keyla menelan salivanya kasar.

"Kamu ngapain?" Tanya Keyla gugup.

Edwin tersenyum tipis tanpa menjawab Keyla. Edwin sudah menempelkan bibirnya pada bibir Keyla.

"Kamu mau sosis" tanya Edwin sebelum ia melancarkan aksinya. Keyla hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

Beberapa jam kemudian, Keyla baru saja memejamkan matanya, ia benar-benar sangat lelah karena semalam full ia bersama Edwin melakukan hubungan suami istri tanpa henti.

Sedangkan Edwin dia tidak tidur, dia sibuk menatap wajah Keyla yang terpejam.

Edwin tiba-tiba saja teringat sesuatu, ia membuka laci yang ada di samping tempat tidurnya dan mengambil kotak merah yang ada di sana.

Edwin tersenyum tipis menatap sesuatu yang ada di dalam kotak itu, tidak lama kemudian Edwin beralih menatap Keyla. Ia memegang tangan Keyla dan memasukan sesuatu ke dalam jarinya, setelah masuk Edwin memperhatikan benda yang ada di jari Keyla.

"Cantik," ucap Edwin memandangi tangan Keyla yang sangat cocok memakai cincin yang barusan ia sematkan.

Edwin meletakkan tangan Keyla, ia mendekat ke arah telinga Keyla dan membisikkan sesuatu di telinganya.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang