BOM24

3.4K 63 0
                                    

Keyla baru saja menginjakkan kakinya di sebuah club ternama di kota jakarta, dentuman musik yang sangat keras menyambut kedatangannya, dan jangan lupakan pandangan lapar para lelaki yang di tujukan untuk Keyla.

Keyla tidak memperdulikannya ia segera menuju meja bartender untuk memesan minuman yang sekiranya akan menenangkan pikirannya saat ini.

"Sanu, saya pesan minuman yang seperti biasanya" ucap Keyla pada Sanu.

"Jangan terlalu banyak minum, ingat Key kamu perempuan yang sudah menikah" pringat Sanu. Ia tidak ingin Keyla mabuk-mabukan seperti dulu lagi.

"Gak usah bacot deh, ambilin aja kenapa" ketus Keyla yang tidak ingin terlalu banyak berbicara karena ia sedang pusing.

Sanu menghela nafas berat sepertinya teman lamanya sedang ada problem dan tanpa bertanya sanu langsung mengambil minuman untuk Keyla.

"Hai! Bolehkah saya bergabung?" tanya seorang cowok duduk di samping Keyla.

Keyla hanya melirik sekilas lantas ia segera mengambil pesanannya dari tangan Sanu dan beranjak dari tempatnya.

"Hey kamu mau kemana? Apa kamu tak mendengar pertanyaanku," tanyanya memegang bahu Keyla.

Keyla menghentikan langkahnya.

"I don't care," ketus Keyla menghentakkan tangan pria di sampingnya dan segera mencari tempat duduk.

"Hahaha sial baru kali ini ada cewek menolak ajakanku," ujarnya memilih pergi dan meninggalkan Keyla.

Keyla meminum minuman beralkohol itu dengan sekali teguk, belum cukup satu gelas ia terus menuangkan minuman yang ada di botol sampai habis bahkan Keyla mengambil botol yang lain dan meminumnya langsung dari botol itu.  Pikiran Keyla benar-benar kacau malam ini. Keyla sudah tidak bisa mengendalikan dirinya lagi. Sudah cukup ia bersabar menghadapi sikap cuek Edwin. Edwin memperlakukannya kasar Keyla masih bisa terima tapi kalau ia bermain perempuan di belakangnya, Keyla tidak bisa memaafkannya lagi.

Beberapa menit berlalu sudah terhitung lima botol yang habis di minum oleh Keyla seorang diri.

"Sial," gumam Keyla saat merasakan pusing di kepalanya, ia tidak menyangka akan cepat pusing hanya karena meminum alkohol lima botol, jika dulu ia bisa lebih dari itu.

"Aso ligaw, aku benci kalian," gumam Keyla seraya terkekeh pelan mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

Keyla berdiri dari tempat duduknya berniat memesan alkohol yang sudah tidak tersisa satupun dimejanya.

Langkahnya yang sempoyongan cukup membuat semua perhatian tertuju pada Keyla.

Keyla hampir saja terjungkal kedepan jika tidak ada seseorang yang dengan cepat menangkap tubuhnya.

"Kamu tidak papah?" tanya seorang cowok.

Keyla mendorong pelan tangan cowok itu. Ia tidak nyaman di sentuh oleh cowok itu.

"Kamu tanya saya tidak papah?" hati saya sakit," ucap Keyla sudah mulai meracau tidak jelas.

Cowok itu yang mendapati Keyla sudah mabuk tersenyum miring. Ia mendekat ke arah Keyla dan merangkul pinggang Keyla posesif.

"Lepasin, kamu siapa berani sekali memegang tubuh saya," racau Keyla berusaha berdiri setegak mungkin dan mendorong pelan dada cowok itu.

Cowok itu tersenyum senang ketika tenaga Keyla tidak ada apa-apanya untuk mendorong tubuhnya. Gadis itu benar-benar mabuk dan sangat menguntungkan untuk dirinya.

"Saya mau tubuh mu," ucapnya menyusuri wajah Keyla dengan sebelah tangannya. Cowok itu tersenyum senang dengan mata yang di penuhi kabut gairah.

"Lepasin saya!" berontak Keyla.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang