Sedari tadi Keyla masih setia menunggu Edwin di ruang tamu tapi kedatangannya tidak ada tanda-tanda sama sekali. Keyla mengantuk tapi ia memilih tetap untuk menunggu Edwin pulang.
Hingga tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar di telinganya, dengan cepat Keyla beranjak dari tempatnya dan membuka pintu, matanya membulat jantungnya berdetak tidak karuan melihat siapa yang ada di depan pintu.
"Keysa" Kaget Keyla. Tidak hanya itu pandangan Keyla mengarah kepada Edwin, yang tengah berada di pelukan Keysa dalam keadaan setengah sadar.
"Kamu buka pintu aja lama banget!" Sentak Keysa seraya menatap Keyla tidak suka.
"Kenapa Edwin sama kamu?" Tanya Keyla dengan mata berkaca-kaca pikirannya kacau menatap Edwin dengan baju acak-acakan dan juga Keysa yang menggunakan baju super minim itu.
"Ck nggak usah banyak bacot, nih saya balikin Edwin," ucap Keysa seraya melepaskan cekalannya pada Edwin, dengan cepat Keyla memegangi lengan Edwin.
"Keyla kamu tau aku habis ngapain?" Tanya Edwin ngelantur.
Keyla menahan tangisannya ia mencengkram erat lengan Edwin agar tubuh sempoyongan Edwin tidak jatuh.
"Keysa apa yang kamu lakukan pada Edwin!!" Sentak Keyla menatap Keysa.
"Kamu bisa nyimpulin sendiri apa yang aku lakuin sama Edwin" Keysa berbisik di telinga Keyla. Keysa menyingkirkan rambutnya menunjukkan sebuah kiss Mark yang ada di leher nya dan menatap Keyla dengan senyum penuh kemenangan. Setelah itu ia pergi begitu saja dari hadapan Keyla.
Edwin yang setengah sadar itu menatap Keyla detik selanjutnya ia tersenyum.
"Sayang aku tunggu kamu di kamar," ucap Edwin berjalan menaiki tangga dengan badan sempoyongan.
Keyla terdiam mematung ditempatnya memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada mereka. Kenapa Edwin pulang dengan keadaan mabuk bersama Keysa yang memiliki tanda kepemilikan di lehernya. Apa mungkin mereka telah melakukan sesuatu.
Keyla tidak bisa lagi menahan air matanya, tangisannya luruh begitu saja tangannya mencengkram erat pintu rumahnya.
Keyla mengusap air matanya kasar ia menutup pintu rumahnya kembali setelah itu ia berjalan menaiki tangga menyusul Edwin yang berada di dalam kamar.
Keyla membuka pintu kamar pemandangan pertama yang ia lihat adalah Edwin yang terbaring di ranjang kamar. Keyla menghampiri Edwin dengan hati yang sudah bertanya-tanya tentang kesimpulannya benar atau tidak.
"Edwin apa yang kamu lakuin sama Keysa," ucap Keyla lirih menatap Edwin yang tengah terpejam itu.
Keyla memegang tangan Edwin dan membawanya untuk memegang perutnya.
"Kamu tega sama dia hm" ucap Keyla terisak.
Keyla melepaskan tangan Edwin, ia memilih beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar tamu. Malam ini ia akan tidur di sana.
Keyla duduk sambil memeluk kedua kakinya, di ranjang yang ada di kamar tamu. Keyla terus saja terisak, bibirnya bergetar, tangisannya terdengar menyakitkan.
Semalaman full Keyla tidak bisa tertidur karena waktunya ia habiskan untuk menangis. Menangisi kenyataan pahit yang akan ia terima dari Edwin.
Hingga pagi telah tiba Keyla masih saja terisak pelan.
-BOM-
Edwin memegangi kepalanya yang terasa berdenyut kencang, matanya terasa berat untuk di buka ia melihat kesekeliling ruangan.
"Kamar," gumam Edwin.
Ah sial Edwin sampai tidak ingat apa-apa karena ia tadi malam terlalu banyak minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Our Marriage
RomanceIni tentang Keyla yang menjalani hari-harinya sebagai istri dari seorang CEO muda bernama Edwin Pradipta Siswanto. Dua insan dengan sifat yang berbeda dan bertolak belakang dipersatukan dalam ikatan pernikahan karena perjodohan orang tua mereka. Ked...