BOM36

2.7K 55 0
                                    

Sejak keluar dari mobil sampai masuk ke dalam rumah orang tua Edwin, Keyla hanya terdiam saja membiarkan Edwin yang tengah duduk tidak terlalu jauh dari posisinya.

Keyla memilih mengobrol dengan Lena sedangkan Edwin terlihat sedang memainkan hpnya.

"Lagi berantem sama Edwin, dari tadi ko cemberut," ucap Lena sedikit berbisik-bisik.

Keyla menggelengkan kepalanya.

"Engga bun," jawab Keyla. Keyla memang tidak sedang bertengkar tapi Keyla sebal dengan Edwin yang tiba-tiba membentaknya hanya karena bertanya.

"Bunda nggak bisa kamu bohongin loh, Key," ucap Lena.

"Aku ngga bohong Bun," kata Keyla.

Lena menghela nafasnya ia yang awalnya menatap Keyla berganti menatap Edwin.

"Win sini bunda mau ngomong," ucap Lena memanggil anaknya. Edwin yang tengah memainkan hpnya mendongakkan kepalanya menatap Lena.

"Aku lagi banyak kerjaan bun," jawab Edwin.

"Sini," ucap Lena menatap Edwin galak. Edwin menghela nafasnya akhirnya ia mendekat ke arah Lena dan mematikan hpnya.

Sedangkan Keyla sudah bingung sendiri takut jika Lena akan mengintrogasi dirinya dan juga Edwin.

"Kalian berdua ada masalah?" Tanya Lena.

Nah kan benar apa yang di pikirkan Keyla barusan jika Lena benar-benar menginterogasinya sekarang.

Keyla menggigit bibir bawahnya ia menatap Edwin sedikit takut.

"Engga, Edwin capek aja pulang kerja langsung kesini," jawab Edwin tanpa menatap Lena melainkan menatap Keyla.

"Bilang dong kalau capek jadi bunda nggak perlu kawatir sama hubungan kalian berdua," ucap Lena bernafas lega karena anaknya tidak sedang bertengkar.

"Jangan lebay Bun, aku cuman capek jangan mikir aneh-aneh," ucap Edwin menatap Lena sedikit jengkel.

"Yaudah sana gih ke kamar, ajak Keyla sekalian," titah Lena memberi kode.

Keyla menolehkan kepalanya menatap Lena secepat kilat.

"Ngga usah Bun aku disini aja," jawab Keyla.

"Edwin ajak istri kamu," titah Lena kekeuh.

Edwin berdiri dari tempatnya ia menatap Keyla.

"Ayo," ajak Edwin singkat.

"Bun," ucap Keyla.

"Nggak baik loh Key, bantah suami," ucap Lena menasehati Keyla.

"Iya Bun maaf," ucap Keyla lirih.

"Iya, udah sana," ucap Lena seraya tersenyum tipis kepada Keyla.

Keyla berdiri ia mengikuti Edwin berjalan dari belakang. Edwin membuka pintu kamar diikuti Keyla yang juga masuk kamar.

Edwin membalikkan badannya menatap Keyla yang juga menatapnya.

"Maaf," lirih Edwin.

Keyla tertawa pelan, menertawakan dirinya sendiri.

"Gak papa, aku udah biasa kamu giniin," ucap Keyla tentu saja sangat menohok Edwin.

Edwin menatap Keyla dengan wajah merasa bersalah.

"Aku salah," akui Edwin.

"Kamu tau kalau kamu salah tapi kenapa masih dilakuin," ucap Keyla. Sedikit geram karena Edwin terus menerus seperti itu.

"Aku kebawa emosi Key," ujar Edwin.

"Hilangin kebiasaan kamu Ed atau aku nggak akan maafin kamu lagi!" Ancam Keyla seraya berjalan ke arah ranjang Edwin.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang