BOM18

3.6K 79 0
                                    

"Udah mendingan?" tanya Edwin.

Keyla mengangguk.

"Sebaiknya kamu pulang aku mau nginep disini," kata Keyla. Ia tidak ingin pulang karena ingin menenangkan dirinya terlebih dahulu.

"Nggak, kita pulang bareng. Aku tau kamu masih marah" ucap Edwin.

Keyla menghela nafasnya.

"Aku udah nggak marah," bohong Keyla sebenarnya ia masih sedikit marah.

"Buktiin," ucap Edwin meminta bukti. Keyla mengernyitkan dahinya tapi tidak lama kemudian dia tersenyum lantas dengan cepat dan singkat ia mencium bibir Edwin.

"Tuh kan aku bilang apa aku udah nggak marah," ucap Keyla terkekeh melihat wajah Edwin yang tidak bereaksi, "Besok aku pulang janji cuman malem ini aja,"

Edwin mengalah dan pada akhirnya dia menyetujui permintaan Keyla.

"Oke," jawab Edwin lantas segera pergi dari kamar Keyla.

Sepeninggal suaminya, Keyla kembali bergelung dengan selimutnya.

Tok tokk

Keyla yang mendengar ketukan pintu hanya diam saja tidak berniat beranjak dan membuka pintu kamarnya.

"Mama masuk," ucap Sofia segera membuka pintu dan menghampiri Keyla yang tengah bergelung dengan selimutnya.

"Kata Edwin kamu nggak enak badan," ucap Sofia seraya duduk di samping ranjang Keyla.

"Mau di panggilin dokter?" tanyanya.

"Aku gak papah mah cuman muntah-muntah biasa," jawab Keyla tanpa membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Bentar-bentar, kamu nggak enak badan terus muntah-muntah sekarang pusing nggak?" tanya Sofia sedikit curiga.

"Iya mah sekarang aku mau istirahat kepala aku pusing," ujar Keyla.

"APAAA JANGAN-JANGAN KAMU HAMIL," teriak Sofia antusias.

Keyla langsung membuka selimutnya dengan mata melotot. Bagaimana mungkin dia hamil sementara Keyla dan Edwin belum melakukan hubungan suami istri.

"Apa sih ma jangan ngaco deh," kata Keyla membantah omongan ibunya.

"Ya tapi kan tanda-tanda nya udah jelas banget, kamu telat berapa minggu?" tanya Sofia masih antusias.

"Mah aku nggak hamil aku cuman kebanyakan minum cappucino di cafe Hana, lagian aku juga nggak telat," jelas Keyla.

"Kamu nggak salah?" tanya Sofia memastikan siapa tahu anaknya salah perhitungan.

"Ya enggak lah mah mana mungkin aku salah,"

"Ck gagal dong mama punya cucu," Sofia berdecak kesal lantaran kecewa pada anaknya. Ia mengerucutkan bibirnya.

"Mah aku pusing mau tidur," ucap Keyla berusaha menghindari topik sensitif seperti itu.

"Kamu ngapain disini nggak ikut Edwin pulang?" tanya Sofia.

"Mama ngusir aku," ketus Keyla.

"Astagaaa Keyla mana mungkin mama ngusir anak sendiri," ucap Sofia geleng-geleng karena Keyla salah mengartikan perkataannya.

"Kan Aku tadi udah bilang kalau kangen ya udah aku nginep mah," tutur Keyla beralasan.

"Yakin kamu kangen mama atau lagi berantem sama Edwin?" tanya Sofia dengan tatapan menyelidik.

"Mah kepala aku pusing mama dari tadi tanya terus," ucap Keyla menatap mamanya dengan tatapan memelas agar ibunya berhenti bertanya.

Sofia menghela nafasnya. "Yaudah kamu istirahat kalau butuh apa-apa panggil mama,"

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang