BOM19

3.6K 77 0
                                    

Keyla menelan salivanya susah payah melihat Edwin yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk sebatas pinggangnya. Menampilkan badan atletis dengan perut six pack, rambut yang basah menambah kesan ketampanannya menjadi dua kali lipat.

Edwin yang merasa di tatap Keyla langsung menatapnya balik, dengan cepat Keyla mengalihkan pandangannya dan pura-pura fokus dengan hp di tangannya.

Keyla kembali mendongakkan kepalanya tidak lama kemudian dia membuang nafas lega, barusan Edwin kembali masuk kedalam kamar mandi.

Drtt drtttt

Keyla mengangkat tangannya yang memegang hp, melihat siapa yang menelfonnya.

"Hmmm ada apa?" tanya Keyla pada orang di seberang sana.

"Aku mau ngomong sesuatu tentang Reza?"

"Kenapa dia buat ulah lagi sama kamu Han?" tanya Keyla.

"Sekarang kamu lagi sama Edwin?" Hana balik bertanya.

"Iya," jawab Keyla sebab barusan Edwin sudah keluar lagi dari kamar mandi.

"Kamu bisa jauhan dikit nggak Key dari Edwin, aku mau ngomong penting," ucap Hana terdengar serius di telinga Keyla.

"Oke aku kebalkon," ucap Keyla turun dari ranjang dan berjalan kebalkon tapi sebelum itu Keyla melirik Edwin sebentar.

"Aku udah di balkon," ucap Keyla memberi tahu posisinya.

"Aku dapet kabar perusahaan Reza yang ada di Singapore menurun drastis dan itu karena suami kamu," tutur Hana membuat Keyla membelalakkan matanya.

"Apaa!!"

"Kamu tau kan suami kamu cukup berpengaruh di dunia bisnis jadi menurut aku mungkin-mungkin aja,"

"Eh bentar-bentar hubungan Edwin sama masalah ini apa?" Heran Keyla.

"Kamu nggak inget kejadian waktu kamu hampir disentuh sama Reza, dan aku rasa Edwin ngasih perhitungan sama Reza" ucap Hana menjelaskan. Sedikit masuk akal tapi Keyla masih ragu.

"Beneran Edwin yang lakuin itu?" tanya Keyla memastikan.

"Menurut aku iya,"

Keyla sedikit terkejut ketika seseorang tiba-tiba memeluk nya dari belakang.

"Han aku tutup dulu," ucap Keyla segera mengakhiri telephonnya.

"Siapa?" tanya Edwin masih setia melingkarkan tangannya di perut Keyla, entah kenapa Keyla sedikit gugup saat Edwin berada di dekatnya seperti ini.

"Hana," jawab Keyla sedikit menyembunyikan kegugupannya.

"Sepertinya kita harus memikirkan perkataan mama," ucap Edwin.

"Tentang?" tanya Keyla.

"Anak,"

Deg

Percayalah Keyla sekarang menelan salivanya susah payah, mendengar kata anak membuat seluruh tubuhnya berdesir hebat.

"A, aku belum siap," ucap Keyla terlampau kecil.

Edwin melepaskan pelukannya pada Keyla setelah itu dia membalikkan tubuh Keyla.

"Untuk?" tanya Edwin, Keyla menundukkan kepalanya.

"Semua," lirih Keyla, jujur dia sangat takut berkata seperti ini kepada Edwin. Takut jika Edwin marah karena menolaknya.

"Kamu belum siap untuk berhu.."

"Stop jangan bahas itu Ed aku malu," ucap Keyla menutup mulut Edwin dengan tangannya.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang