BOM72

2.2K 39 0
                                    

4 tahun kemudian

Sorotan kamera

Cahaya lampu

Fotografer

Dan seorang model yang sedang berpose membuat sang fotografer dengan sangat gempar memotret dirinya. Menggigit kue dengan ekspresi yang sangat imut lalu berganti fose lagi.

"Oke Gempara.."

"Don't call me Gempala, Gege doesn't like it" protes model cilik yang di panggil Gempara tidak suka.

"Sorry, Gege, today's photo shoot is over. I really like your style, which is very cute." ujar seorang fotografer mengakhiri sesi pemotretan.

Setelah pemotretan selesai model cilik itu langsung menghampiri seorang wanita, yang sedang duduk di sofa ruangan itu.

"Buna" Panggilnya sambil berhambur ke pangkuan sang ibu.

"Iya sayang, kanapa?" Tanya wanita yang di panggil Buna oleh anak kecil itu. Wanita muda yang juga merupakan seorang model. Dia adalah Keyla dan anak kecil itu adalah anaknya.

Ya! Dia Gempara Arion, anak Keyla yang empat tahun lalu ia lahirkan dan sekarang anak itu sudah tumbuh besar dan menggemaskan dengan pipi chubynya.

"Gege pengen ketemu nene" ujar Gempara si model cilik yang akrab disapa Gege. Cowok kecil yang memiliki senyum manis dan wajah tampan.

"Kalau begitu kita video call ya sama nenek" Kata Keyla lantas mengambil hp yang ada di atas meja.

"Gak mau Gege maunya ketemu langsung di Indonecia" Rajuk Gempara. Ia tidak mau vidcal karena ia ingin bermain dengan nenek, kakeknya bukan sekedar bertatap muka dan mengobrol.

"Gak bisa sayang nenek kan jauh kita gak bisa ketemu sama nenek" Keyla menolak keinginan anaknya karena ia tidak ingin kembali ke tanah kelahirannya setidaknya untuk saat ini.

"Pokoknya Gege mau ketemu nenek, kalau enggak Gege malah sama Buna." Gempara cemberut lalu melipat tangannya didada.

"Oke, kalau gitu Buna gak akan kasih kamu lolipop lagi" ancam Keyla. Ia sangat tahu jika anaknya tidak bisa menolak kalau sudah berhubungan dengan lolipop.

"Gak papah aku bisa minta sama Pupu, pasti di kasih" ujar Gempara.

"Buna akan larang Pupu agar tidak ngasih kamu lolipop" ucap Keyla membuat anaknya turun dari pangkuannya.

"Ish... Buna jahat, Gege ngambek sama Buna" Gempara cemberut dan menghentak-hentakkan kakinya.

-BOM-

Keyla dan anaknya baru saja tiba di rumah. Sedari tadi Gempara mencuekinya sepertinya anak itu benar-benar marah padanya.

"Loh anak Pupu kenapa cemberut" Tanya seorang pria pada Gempara yang baru saja duduk di sampingnya.

"Buna jahat, Buna lalang Gege buat ketemu nenek" adu Gempara pada pria yang ia panggil dengan sebutan Pupu.

"Bener Key" tanyanya pada Keyla yang duduk di sebrang Sofanya.

"Gak gitu, aku cuma gak bisa nurutin kemampuan Gege buat ketemu nenek-kakeknya langsung di Indonesia" Kata Keyla menjelaskannya kepada pria yang tidak lain adalah Raka.

"Kenapa hm? Kamu masih mikirin dia kamu takut Baper pas ketemu dia" tanya Raka menatap manik milik Keyla.

"Gak, apaan sih. Kamu cemburu yah" tuding Keyla tersenyum menggoda.

"Siapa yang cemburu, di kamus aku gak pernah ada kata cemburu" elaknya. Padahal hatinya berkata iya.

"Oh yah, siapa tuh yang ngambek pas aku ada pemotretan dengan tema wedding terus model cowoknya langsung di gantiin kamu" ungkit Keyla tersenyum penuh kemenangan. Pasti Raka tidak bisa mengekak lagi. Keyla teringat waktu ia akan pemotretan yang bertema wedding dan Raka melarangnya karena model pria menyukai Keyla dan Raka tentunya cemburu, apalagi pemotretannya terlalu romantis.

"Itu bukan aku tapi Pupu Gempara" Sangkalnya beralasan.

"Iya itu Pupu Gempala bukan Pupu Gege, iya kan Pu" sahut Gempara membela Pupunya.

"Iya, tos dulu dong" kata Raka lalu bertos ria.

"Kalian berdua tuh sama aja, udah ah Buna mau mandi" ujar Keyla lalu beranjak dari sofa. Tak ingin berdebat lagi karena pasti ia terpojokkan oleh Raka dan Gempara, mereka berdua selalu saja kompak.

Sepeninggal Keyla, Gempara langsung berdiri di hadapan Raka.

"Pupu, bujuk Buna ya biar Gege bica ke Indonecia ketemu nene cama kake please Pupu " ucapnya memohon.

"Bentar deh, kamu tuh mau ketemu nenek atau mau ketemu Ula?" Tanya Raka merasa curiga. Pasalnya tak ada angin tak ada ujan tiba-tiba saja Gempara pengen ketemu nenek kakenya, biasanya juga anak itu merengek minta ke temu baby N dan berakhir minta adik.

Gempara menyengir, "Ula" akunya. Anak itu memang ingin ketemu nenek kakeknya dan bonusnya ketemu baby N. Ia juga kangen bermain dengan uncle dan auntynya.

"Aish kamu tuh masih kecil udah bisa modus" Raka mengacak rambut Gempara dengan gemas.

"Plis ya Pupu. Gege tuh pengen main baleng dede Ula" Gempara menangkupkan tangan dan menatap Raka dengan puppy eyes.

"Iya nanti Pupu bujuk Buna, sekarang kamu mandi gih, badan kamu bau " titah Raka.

"Iya Pupu yang wangi, tapi bo-ong" setelah berkata seperti itu Gempara berlari kecil meninggalkan Raka yang geleng kepala melihat tingkah anaknya yang sekarang sudah besar, padahal rasanya baru kemarin ia dan Keyla kerepotan mengganti popoknya. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat.

-BOM-

"Kamu kenapa sih gak mau ngunjungin orang tua kamu, selalu saja mereka yang ngunjungin kamu kesini" Tanya Raka yang memeluk Keyla dari belakang. Saat ini mereka berdua tengang berada di dapur.

"Aku pengen kembali ke sana, tapi aku takut" Kata Keyla yang tengah memotong timun untuk membuat acar.

Raka membalikan tubuh Keyla, ia memegang kedua pundak Keyla, "Apa yang kamu takuti, Edwin"

"Aku takut dia tahu Gempara anaknya dan dia ambil Gempara dari aku" Kata Keyla. Ia bukannya takut bertemu dengan mantan suaminya, tapi yang ia takuti mantan suaminya bertemu dan mengetahui Gempara, yang merupakan darah dagingnya.

"Cepat atau lambat dia pasti akan tahu, tapi aku gak akan pernah biarin dia ngambil Gempara dari kamu" Tutur Raka.

"Makasih Raka udah mau jadi ayah yang baik buat Gempara" Kata Keyla sangat bersyukur. Jika bukan karena Raka mungkin saat ini Gempara tidak akan pernah merasakan sosok ayah dalam hidupnya. Perlahan namun pasti, Keyla juga sudah membuka hati untuk Raka.

Raka tidak menjawab ia malah menatap dalam mata Keyla, perlahan ia mendekat membuat jantung Keyla berpacu. Keyla menelan salivanya dan mulai memejamkan matanya saat wajah Raka yang semakin dekat dengan wajahnya dan...

Dring...

Suara Handphone Keyla tiba-tiba berbunyi membuat Raka segera menjauhkan wajahnya dan Keyla tertawa canggung.

"A-ada telpone, aku angkat dulu ya" Kata Keyla merasa canggung, tanpa menunggu jawaban Raka ia pun melenggang pergi untuk menjawab panggilan dari gawainya.

Raka menggaruk kepalanya yang tak gatal kemudian ia pun pergi dari area dapur. Merasa malu karena ia hendak mencium keyla yang malah gagal karena ada telpon masuk.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang