Hari Sabtu pukul 8 malam Keyla sudah terlelap dengan selimut tebal yang membalut seluruh badannya, satu jam yang lalu ia bersama Edwin baru saja tiba di kota Jakarta.
Berbeda dengan Keyla yang tertidur Edwin sedari tadi fokus terhadap laptop yang ada di pangkuannya.
Keyla membuka matanya, ia menatap kesekeliling kamar pandangannya terjatuh pada Edwin yang tengah terduduk di kasur dengan tangan memegang laptop.
"Kamu ngapain?" tanya Keyla dengan suara serak.
"Aku ganggu tidur kamu?" tanya Edwin tanpa menoleh pada Keyla dan tetap menatap layar laptop dihadapannya.
Keyla menyibak selimutnya ia mengganti posisinya menjadi duduk.
"Ed?" panggil Keyla seraya menggoyangkan lengan Edwin.
"Apa?" tanya Edwin lagi-lagi tanpa melihat Keyla.
"Udah malem kamu nggak capek?" tanya Keyla.
"Enggak," jawab Edwin singkat.
"Aku ngantuk temenin tidur," ujar Keyla.
"Tadi kan udah tidur, lagian aku juga ada disini nemenin kamu," ucap Edwin tidak mengindahkan permintaan Keyla.
Keyla berdecak kemudian tatapannya beralih kepada laptop yang ada di pangkuan Edwin.
"Ed" panggil Keyla lagi.
"Hmm," dehem Edwin singkat.
Karena tidak terlalu mendapat respon dari Edwin, Keyla menjadi sedikit kesal.
Dengan gerakan cepat Keyla mengambil laptop Edwin dan langsung duduk di pangkuan Edwin.
"Keylaa" ucap Edwin karena laptopnya di ambil oleh Keyla.
"Ck temenin tidur," rengek Keyla.
"Aku sibuk key," tolak Edwin.
"Please temenin tidur," Keyla terus merengek seraya menarik tangan Edwin dan melingkarkan di perutnya.
"Dua puluh menit lagi," ucap Edwin melepaskan tangannya dari perut Keyla dan mengambil laptopnya kembali.
"Kamu bisa pindah kan?" tanya Edwin.
Keyla menggelengkan kepalanya, ia malah membalikkan badannya dan memeluk Edwin, jadi posisi Keyla sekarang seperti anak kecil yang minta digendong.
Edwin menghela nafasnya, ia membiarkan Keyla tetap pada posisinya. Edwin mulai fokus pada laptopnya kembali meskipun ia sedikit kesusahan saat mengetik karena Keyla yang berada di pangkuannya.
"Aku capek," gumam Keyla.
"Makannya tidur," jawab Edwin.
Keyla mengerucutkan bibirnya ia melepaskan pelukannya dari Edwin. Edwin tidak peka dengan keinginan Keyla haruskah ia mengode dengan hal yang lebih sensitif agar Edwin tahu Keyla ingin tidur yang bukan artian sebenarnya.
"Key minggir aku nggak bisa ngetik lho ini," ujar Edwin membuyarkan pikiran liar Keyla.
"Pentingan mana laptop sama aku?" tanya Keyla menjajarkan posisinya dengan kepala Edwin.
"Kamu," jawab Edwin singkat.
"Yaudah aku mau tidur," ucap Keyla dengan muka kesalnya.
Edwin menatap Keyla detik selanjutnya dia mengecup singkat bibir Keyla.
Keyla tidak bereaksi sama sekali ia malah menatap Edwin datar.
"Lagi," pinta Keyla.
"Apa?" tanya Edwin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Our Marriage
RomanceIni tentang Keyla yang menjalani hari-harinya sebagai istri dari seorang CEO muda bernama Edwin Pradipta Siswanto. Dua insan dengan sifat yang berbeda dan bertolak belakang dipersatukan dalam ikatan pernikahan karena perjodohan orang tua mereka. Ked...