"Brengsek!"
Setelah umpatan teresebut keluar dari bibir Keyla, Edwin menghentikan aktivitasnya dan menatap Keyla yang sudah berderai air mata, bibirnya terkatup rapat menahan isakan.
"Jangan ulangi atau aku akan lakukan lebih dari ini Keyla!" ucap Edwin menatap Keyla masih dengan amarah yang tidak bisa di lampiaskan. Keyla tidak menjawab dia mengalihkan pandangannya dari Edwin. Edwin bangkit dari tubuh Keyla dan pergi begitu saja.
Suara pintu yang terbanting keras membuat Keyla semakin terisak. Tubuhnya meringkuk di atas kasur, apa yang di lakukan Edwin barusan sungguh menyakiti hatinya.
-BOM-
Ke esokan harinya.
Keyla terbangun dengan kepala yang sedikit pusing karena efek semalam dia menangis terlalu lama.
Keyla menoleh ke samping tempat tidurnya di sana tidak ada Edwin dan lagi-lagi tanpa permisi air matanya sudah turun membasahi pipi mulusnya, ingatan tentang kejadian tadi malam berputar jelas di kepalanya.
Drttttt drtttttt.
Hp Keyla berdering menandakan ada panggilan masuk. Keyla segera menyeka air matanya dan beranjak dari ranjang untuk mengambil hpnya yang ada di dalam tas yang ia gunakan semalam.
"Iya kak ada apa?" tanya Keyla berusaha menetralkan suaranya.
"Pemotretan kamu hari ini di majukan jam 10," ucap Rahma di sebrang sana.
"Jam 10 ya kak," beo Keyla.
"Iya, kenapa kamu ada acara?" Tanya Rahma.
"Enggak kak entar aku datang," jawab Keyla.
"Yaudah saya cuman bilang itu aja," pungkas Rahma.
"Oke," setelah itu panggilan terputus.
Keyla menghela nafasnya panjang tidak lama kemudian ia memutuskan untuk mandi, mungkin dengan mandi air hangat pikiran Keyla sedikit tenang.
Keyla mengambil beberapa bajunya yang ada di lemari dan membawanya ke dalam kamar mandi.
Tiga puluh menit kemudian Keyla keluar kamar mandi, ia sudah siap dengan baju santainya. Keyla segera membereskan tempat tidurnya, selesai membereskan tempat tidurnya Keyla memilih untuk ke dapur. Sebelum ke dapur Keyla memutuskan untuk pergi menuju ruangan kerja Edwin. Sekarang dengan cemas Keyla tengah berdiri di depan pintu ruangan kerja Edwin.
Tangannya ragu untuk membuka knop pintu itu, perasaan takut tiba-tiba saja menghampirinya, perlakuan Edwin kepadanya tadi malam masih teringat jelas di pikiran Keyla. Dan itu cukup membuatnya kehilangan nyali tapi tetap saja ia hawatir jika belum melihat Edwin.
Keyla menghembuskan nafas pelan, tangannya memegang hendel pintu dan memutarnya pelan.
Cklek
Keyla segera masuk ke dalam ruangan Edwin, tapi yang di lihatnya bukanlah Edwin melainkan ruangan kosong yang tidak ada siapapun disana.
Keyla keluar dari ruangan kerja Edwin niatnya ingin membicarakan problem tadi malam dengan Edwin ia urungkan. Keyla sudah tidak ingin membahasnya lagi karena itu percuma, dan Keyla tetap akan melanjutkan karirnya menjadi model.
Keyla memang keras kepala tapi ketahuilah Keyla akan mudah luluh jika seseorang memperlakukannya dengan baik bukan sebaliknya. Keyla pergi ke dapur ia akan memasak untuk Edwin meskipun moodnya buruk. Keyla tidak ingin menjadi istri durhaka karena membuat Edwin kelaparan. Meskipun Keyla tidak yakin Edwin akan memakan masakannya karena kejadian tadi malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Our Marriage
RomanceIni tentang Keyla yang menjalani hari-harinya sebagai istri dari seorang CEO muda bernama Edwin Pradipta Siswanto. Dua insan dengan sifat yang berbeda dan bertolak belakang dipersatukan dalam ikatan pernikahan karena perjodohan orang tua mereka. Ked...