BOM22

3.5K 70 0
                                    

"Alisya kamu dari mana?" tanya Rahma. Alisya melirik Keyla sekilas awalnya dia terkejut tapi entah kenapa dia sekarang malah menyunggingkan senyuman, lebih tepatnya senyuman licik.

Sedangkan Keyla hanya diam saja rasanya malas untuk menghadapi seseorang seperti Alisya.

"Macet kak, tau kan Jakarta kayak gimana?" ucap Alisya.

"Oke, kenalin dia Keyla partner model kamu yang baru," ucap Rahma.

"Saya Alisya" ucap Alisya mengulurkan tangannya kepada Keyla tidak lupa dengan senyuman yang melekat pada bibirnya.

"Keyla" kata Keyla menjabat tangan Alisya dengan tidak ikhlas.

"Keyla sebelum kamu menandatangani kontrak ini saya akan menjelaskan tentang larangan kamu selama menjadi model," tutur Rahma.

"Kamu sudah menikah bukan?" tanya Rahma.

"Iya kak,"

"Kamu harus menunda untuk mempunyai anak,"

"Maksud kakak," kata Keyla mencoba memastikan apa yang di dengarnya tidaklah salah.

"Artinya kamu nggak boleh hamil. Kamu tau kan model harus profesional," ucap Alisya dengan nada ketusnya.

Keyla menghembuskan nafasnya kasar, demi karir dia harus rela menunda untuk memiliki anak? Bagi Keyla memang tidak masalah untuk satu hal ini tapi masalahnya ada di keluarga besarnya dan juga Edwin yang begitu menginginkan kehadiran seorang anak.

"Gimana?" tanya Rahma membuyarkan pikiran Keyla.

Keyla menggigit bibir bawahnya tidak lama kemudian dia menatap Rahma.

"Oke," jawab Keyla entah kenapa dia merasa benar dengan keputusannya.

Alisya yang mendengar jawaban Keyla langsung tersenyum licik. Ia bisa memanfaatkan keadaan untuk mengambil Edwin dari pelukan Keyla.

"Oke jadi udah clear ya," ucap Rahma tersenyum senang.

"Kamu bisa tanda tangan," ucap Rahma menyerahkan beberapa map kepada Keyla.

Keyla mengambil map itu dan menggoreskan tanda tangannya di sana tanpa ragu, Alisya yang melihat itu lagi-lagi tersenyum di buatnya.

"Oke karena udah clear saya mau keluar bentar, Sya kamu bisa kan tunjukin tempat pemotretannya sama Keyla?" tanya Rahma.

"Hmm,"

"Saya tinggal Key byee," ucap Rahma mengambil map di depan Keyla dan segera beranjak dari tempatnya dan keluar dari ruangan.

Sekarang di rungan itu hanya ada Alisya dan juga Keyla.

"Thanks, saya rasa keputusan kamu tepat," ucap Alisya seraya tersenyum penuh kemenangan.

"Maksut kamu," 

"Dengan begitu saya bisa rebut Edwin dari kamu," ucap Alisya enteng.

Keyla yang mendengar perkataan Alisya barusan tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya.

"Saya tidak heran dengan yang kamu ucapin barusan karena saya sadar kalau kamu memang cewek murahan!!" ucap Keyla menyindir Alisya terang-terangan dan benar saja wajahnya langsung memerah. Marah.

"Kau!!" ucap Alisya berdiri dari posisinya dan menghampiri Keyla tidak lupa tangannya menunjuk wajah Keyla.

"Apa?" Kamu ngerasa kesindir?" ucap Keyla melipat tangannya di depan dada.

"Saya akan buktiin dan saat hari itu tiba saya akan menertawakan kamu sepuasnya," ucap Alisya dengan angkuhnya.

Keyla tidak menghiraukan ucapannya. Dia malah tertantang.

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang