BOM60

2.7K 56 0
                                    

Sudah dua hari ini Keyla sakit, senentara suaminya sibuk di kantor sampai tidak memperdulikan Keyla dan lebih mementingkan kepentingan kantor.

Keyla menatap pantulannya di cermin, satu kata yang mendeskripsikan dirinya saat ini.

Pucat

Keyla menghela nafasnya pelan, harinya tidak berjalan dengan baik selama beberapa Minggu ini, Keyla mengambil vitaminnya di laci tidak lama kemudian helaan nafas keluar dari mulutnya.

"Habis," gumamnya.

Keyla lantas terdiam, ia ingin bertemu dengan Edwin dan memberitahukan keluh kesahnya, tapi tahukah jika Keyla tidak berani ngobrol dengan Edwin akhir-akhir ini. Keyla hanya bertemu dengan Edwin saat malam hari, mereka hanya berbicara jika ada perlunya saja. Edwin dingin dan Keyla takut.

Keyla menatap jam dinding kamarnya menunjukkan pukul satu siang.

Keyla tidak bisa menahannya, sudah cukup selama empat bulan ini ia mencoba sabar karena Edwin selalu sibuk dan mengabaikannya di rumah. Keyla segera mengganti pakaiannya dengan dress simpel yang membalut tubuhnya, perutnya sudah sangat ketara jika ia sekarang tengah mengandung.

Selesai bersiap-siap Keyla mengambil kunci mobilnya dan keluar dari kamar menuju garasi rumahnya.

Keyla memasuki mobil setelah itu ia menjalankan mobilnya keluar dari pekarangan rumahnya.

Cukup lama perjalanan dari rumah sampai kantor Edwin karena membutuhkan waktu selama tiga puluh menit, mengingat keadaan kota Jakarta yang sangat macet.

Sesampainya di sana.

Keyla turun dari mobilnya dan memasuki kantor.

Saat memasuki kantor banyak yang menatapnya.

"Itu istrinya pak Edwin ya,"

"Istrinya lagi hamil,"

"istri pak Edwin mantan model,"

"Haa yang bener?"

"Kamu kemana aja, Keyla model terkenal yakali kamu nggak tau,"

"Pantesan aku nggak asing sama wajahnya,"

Keyla mengabaikan ucapan-ucapan orang-orang ia menatap ke sekeliling kantor dan mendapati Juna yang tengah berbicara dengan seseorang, lantas Keyla menghampiri nya tapi sebelum Keyla menghampiri Juna ternyata dia sudah menyadari kehadirannya.

"Hai Key?" Sapa Juna.

Keyla tersenyum menanggapi Juna. Juna mengernyitkan dahinya detik selanjutnya ia memelototkan matanya.

"Kamu hamil!" Kaget Juna seraya menatap perut Keyla tidak percaya

"Iya, kenapa kamu kaget gitu," ucap Keyla.

"Sialan! Edwin nggak bilang apa-apa sama saya kalau mau punya anak," ucap Juna heboh.

Keyla tertawa palsu. Kenapa Edwin tidak memberi tahu sahabatnya bahwa ia akan segera memiliki anak. Apa semarah itu Edwin padanya sampai-sampai ia tidak memberi kabar bahagia ini kepada karyawannya.

"Sekarang dia dimana? sibuk?" Tanya Keyla.

Juna menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Edwin lagi nggak ada di kantor, udah dua jam dia keluar nggak balik-balik," ucap Juna disertai helaan nafas.

"Selama itu, kemana?" Tanya Keyla.

"Sorry banget Key saya nggak tau, hpnya juga nggak aktif. Saya heran akhir-akhir ini dia sering keluar kantor" ujar Juna sedikit tidak enak, "Oh iya, mau nunggu di ruangannya atau gimana? Mungkin bentar lagi tu anak balik,"

Between Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang