VINCENZO - Get acquainted today. Friends forever!!
.
.HAPPY READING
[KOMEN+VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA GUYS]
Tinggalkan jejak kalian di komen okay!
*****
Pagi-pagi buta bahkan sang surya belum memancarkan sinarnya. Cowok dengan seragam putih abu-abu itu sudah heboh sendiri di dalam kamarnya.
"Sabuk sekolah gue mana, dah?!" gerutunya pada diri sendiri sambil menyingkirkan barang-barang di sana hingga berantakan. "Mampus gue kalo sampe ilang."
Reval mengedarkan pandangan fokusnya ke sekeliling kamar sembari berpikir keberadaan sabuk sekolah berwarna hitam. Satu detik setelahnya ia teringat sesuatu. Lantas cowok itu dengan sigap mengambil ponselnya di atas meja belajar lalu menekan salah satu nomor.
Beberapa menit menempelkan benda pipih berwarna hitam di telinganya. Nihil. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di seberang sana.
"Anying! Dia tidur atau simulasi mati sih?!" kesal cowok itu. Tanpa pikir panjang, Reval langsung menyambar jaket kulit hitam kebanggaannya beserta kontak motor.
*****
Motor hitam miliknya kini sudah terparkir di halaman rumah tingkat bercat putih dengan sedikit perpaduan warna gold yang menambah kesan mewah. Ditambah lagi pelataran rumah itu sangat bersih serta banyak macam-macam bunga di sekitarnya.
Reval langsung menaiki dua anak tangga di teras dengan menenteng jaket hitamnya kemudian menekan bel di samping pintu.
Tidak berselang lama, pintu terbuka menampakkan seorang wanita memakai apron khusus memasak. "Eh, Reval, tumben mampir pagi-pagi sekali, Sayang?" sambut Widya ramah.
Widya Megadisti, wanita paruh baya berumur 30 tahunan dengan wajah blasteran bule karena keluarganya ada tetesan darah Jerman. Widya menjabat sebagai bunda Raka sekaligus Tante untuk Reval. Sifatnya yang hampir seperti Henny membuat Reval teringat bundanya.
Reval tersenyum dan langsung mencium punggung tangan wanita paruh baya di hadapannya itu.
"Mau cari sabuk sekolah, Tan. Kayaknya semalem ketiggalan di kamar Raka," jawabnya dengan cengiran tidak enak membuat Widya terkekeh kemudian menggiring Reval untuk masuk.
"Ke atas aja ya bangunin, Raka masih tidur mungkin. Tante mau masak dulu setelah itu kita sarapan bareng." paparnya sambil mengusap lengan Reval.
"Siap, Tante!" Reval mengangkat kedua jempolnya.
Jadi inget bunda, batinnya dan langsung menaiki tangga menuju kamar Raka.
Setelah sampai di depan pintu berwarna hitam. Ia teringat bahwa tadi Raka tidak mengangkat telpon dan itu membuatnya kesal, Reval nyelenong masuk untungnya tidak terkunci.
"WOI PATUNGGG, BANGUN!!" teriak Reval menggelegar sambil menarik selimut dari tubuh cowok itu.
Raka yang setengah sadar bahkan nyawanya belum terkumpul reflek menutup kedua telinganya. Cowok itu duduk mengerjapkan matanya kemudian beralih menatap pelaku. "Ck, ngapain sih?! Berisik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE
Teen FictionKetulusan diukur dengan latar belakang hidup? -𝚂𝚝𝚛𝚞𝚐𝚐𝚕𝚎 Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak remaja sederhana yang benar-benar memperjuangkan sesuatu yang berharga dalam hidupnya. *** "Aku akan genggam kamu selamanya, Nara." -kalau Tu...