Haii hai, selamat pagi, siang, sore, malam!!
Apa kabar? Semoga selalu baik-baik aja, ya, bahagianya juga selalu!💞💞
VOTE+KOMEN YANG BANYAK-BANYAK!!
Semoga makin suka sama cerita ini ya, Aamiin.
Happy Reading<3
27. CAN I?
Singgah untuk menetap serta sungguh, semoga.
***
Eynara. Gadis pemilik senyuman indah itu sedang berjalan menuruni tangga menuju dapur. Raut wajahnya pagi ini terlihat segar layaknya buah-buahan yang baru saja matang. Kondisinya pun telah fit kembali, tidak ada lagi lemas dan murung seperti beberapa hari yang lalu.
"Pagi, Non!" sapa Bi Mina ikut bersemangat ketika Eynara baru saja memasuki pintu dapur. Seperti biasa, wanita tua itu tengah menyiapkan sarapan.
"Pagi juga, Bi!" balas Eynara mengukir senyum lebarnya sembari berjalan ke arah laci gantung minimalis. Gadis itu meraih sesuatu dengan sedikit berjinjit.
"Wealah, biar Bibi aja yang bikin, Non." Bi Mina hendak mengambil alih kotak berisikan teh celup dari tangan Eynara, namun, gadis itu langsung menyembunyikan di belakang punggungnya.
"Biar Nara aja, Bi," tolak Eynara halus. "Bibi fokus masak aja, jangan dikerjain semua. Nanti kecapekan," lanjutnya dengan senyum manis yang tersemat.
Padahal mengurus segala pekerjaan rumah tangga dari pagi hingga sore sudah menjadi tugas Bi Mina sebagai asisten rumah tangga, bukan? Ah, hati gadis itu terlalu lembut.
Bi Mina menatap Eynara dari atas sampai bawah lalu menggeleng, tidak setuju. "Udah-udah, Non, Bibi aja. Non Nara udah rapi, cuantik gini nanti malah kotor lagi."
"Bikin teh nggak akan sampe bikin baju Nara kotor, Bi. Lagian juga Nara cuman mau Homeschooling, jadi nggak masalah," ujar Eynara menjelaskan yang membuat wanita tua itu berakhir mengiyakan.
Senyuman hangat Bi Mina sesekali tersungging saat memandangi dari samping wajah anak gadis majikannya yang tak henti memancarkan mimik senang.
"Bibi seneng Non Nara udah sembuh. Waktu Non sakit, Bibi bingung harus masakin apa. Soalnya Non Nara nolak semua masakan Bibi," adu Bi Mina seperti sedang mendongeng.
Lantas Eynara tertawa kecil sembari mencelup-celupkan satu kantong teh ke dalam gelas yang sudah terisi air panas.
"Bi Mina jangan khawatir terus. Dan, masakan Bibi selalu paling enak," jawabnya, kemudian berjalan menuju meja makan, menikmati segelas teh hangatnya di sana.
Wanita tua itu lagi-lagi tersenyum. Jeda beberapa detik, lalu ia bersuara lagi, "Tumben Non Nara nggak bikin susu hangat?"
"Bosen, Bi. Apalagi rasa susunya hambar, Nara sebenarnya kurang suka," ujar Eynara, curhat.
"Itu susunya, kan, untuk kesehatan, Non. Kalo kata tuan supaya meningkatkan metaborisme."
Sontak Eynara tertawa sesaat, "Metabolisme, Bi."
"Nah! Itu maksudnya," kata Bi Mina menoleh sekilas, memasang raut kikuk, "Maklum udah tua, Non, hehe."
Gadis itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala dengan tingkah random Bi Mina. Namun, tak bisa dipungkiri, kehadiran wanita tua itu sejak dirinya duduk di bangku sekolah dasar menambah satu warna cerah di hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE
Teen FictionKetulusan diukur dengan latar belakang hidup? -𝚂𝚝𝚛𝚞𝚐𝚐𝚕𝚎 Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak remaja sederhana yang benar-benar memperjuangkan sesuatu yang berharga dalam hidupnya. *** "Aku akan genggam kamu selamanya, Nara." -kalau Tu...