04. APA ITU RUMAH?

688 143 16
                                    

HAPPY READING!

[BERIKAN VOTE + KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA GUYS")]

TINGGALKAN JEJAK KALIAN DI KOMEN!

****

"Tante kira kamu nggak akan mau loh pergi ke toko buku. Apalagi beli buku resep," ujar Widya kepada cowok Hoodie hitam di depannya.

"Mana mungkin Reval nolak tugas dari Tante," sahut Reval tersenyum menampakkan deretan giginya.

Reval, Widya dan Raka kini tengah makan malam bersama. Setelah mengantar Eynara pulang, ia memilih langsung ke rumah Raka untuk memberikan titipan buku resep wanita paruh baya itu.

"Duh! Tante jadi ngerepotin kamu terus. Di sini pada nolak semua kalo disuruh," sindir Widya melirik ke arah cowok memakai kaos hitam yang tak lain adalah Raka; putranya.

"Bukan nolak, emang ada rapat basket dadakan," balas Raka ketika merasa dirinya lah yang dimaksud.

"Boong, Tan," timpal Reval jahil dan mampu membuat Raka melirik garang ke arahnya.

Widya terkekeh melihat tingkah dua anak kesayangannya itu. Sejak kecil, Reval memang suka membuat Raka kesal bahkan sering bertengkar hanya karena masalah sepele. Meski begitu, mereka berdua lah yang membuat dirinya terhibur ketika berkumpul bersama.

"Kamu sering ke toko buku, Val?" Reval mengangkat kepalanya begitu mendengar pertanyaan dari tantenya.

Cowok itu menggeleng. "Nggak. Malahan Reval tadi bingung disuruh beli buku resep," jawabnya disertai cengiran.

"Tapi kok kamu bisa dapat bukunya? Persis lagi sama buku yang Tante titip."

"Sabar banget nyarinya."

"Bukan Reval yang nemuin bukunya, Tan." Reval bersuara.

"Jangan-jangan lo sewa orang lain buat nyari tuh buku," tuduh Raka dan langsung mendapat geplakan ringan di lengannya oleh sang empu.

Lantas alis Widya mengerut. "Oh ya? Terus siapa?"

"Dia... bidadari," ujar Reval seraya tersenyum. Seketika Widya dan Raka saling pandang melempar tatapan bingung satu sama lain.

"Maksudnya karyawannya!" Reval panik gelagapan saat sadar. Rasanya ia ingin langsung pulang ke rumahnya sekarang.

Mulut lo di rem dikit goblok! batinnya merutuki ucapannya sendiri.

Widya terkekeh mengerti. "Nggak apa-apa kalau ketemu perempuan dan memang suka. Apalagi bidadari, berarti cantik dong," goda wanita paruh baya itu membuat jantung Reval kini berpindah ke lambung.

"Nggak! Mana ada suka," sangkal Reval gelagapan. "Tapi memang cantik sih. Senyumnya mirip bunda."

Hening beberapa saat. Atmosfer di sekitarnya seketika mendadak sendu. Widya menatap Reval dengan tatapan sulit diartikan. Raka pun juga memilih diam padahal cowok itu berniat menistakan Reval tadi namun ia urungkan.

"Udah-udah malah diem semua. Makanannya enak banget, Tan!" puji Reval mengganti topik.

Wanita paruh baya itu mengangguk seraya tersenyum. Perasaan sesak tiba-tiba menghantam hatinya. Widya paham bahwa Reval sangat rindu dengan Henny; bundanya.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang