07. SAMA NAMUN BERBEDA

509 127 12
                                    


HAPPY READING!

[BERIKAN VOTE + KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA GUYS")]

TAU CERITA INI DARI MANAA??

TINGGALKAN JEJAK KALIAN DI KOMEN YA!

TINGGALKAN JEJAK KALIAN DI KOMEN YA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Pagi-pagi sekali gadis mengenakan piyama bermotif beruang itu menggeliat dari tidurnya. Eynara mengerjapkan matanya akibat sinar matahari menerobos gorden kamarnya. Ia melirik jam dinding di depannya ternyata masih pukul 6 pagi. Masih ada waktu untuk bersantai-santai.

Saat sedang melamun sembari mengumpulkan nyawa, ia terperanjat kaget saat menyadari sesuatu. Gawat! Dia belum menghubungi nomor Reval yang sudah cowok itu berikan. Setelah diantar pulang oleh Reval tadi malam, tiba-tiba ia teringat memiliki tugas sehingga harus mengerjakannya di laptop hingga ketiduran dan tidak sempat membuka ponselnya.

"DUH! Bisa-bisanya sih lupa!" kesalnya pada diri sendiri. Lantas Eynara segera mencabut benda pipih itu dari charger-nya kemudian mematikan laptopnya yang masih menyala.

Eynara mencari-cari nomor Reval di sana. Dapat. Namun, tidak terlihat tanda online. Mungkin lagi siap-siap sekolah, pikirnya. Ia pun segera mengetikkan sesuatu di sana. Setelah selesai, Eynara melempar ponselnya ke kasur lalu menghela napas pelan. Semoga Reval nggak marah, batinnya. Gadis itu sekalian merapikan tempat tidurnya yang tidak terlalu berantakan serta berniat mandi.

Beberapa menit berkutat di dalam kamar mandi, Eynara kini telah siap berpakaian rapi dan akan Homeschooling pagi ini. Sebetulnya, ia bosan sekolah di rumah semenjak menginjak masa SMA, namun itu mutlak perintah Egi karena Eynara di diagnosa gangguan mental.

"Sayang, kamu sudah bangun?" teriak Rena dari luar kamar.

"Masuk aja, Ma!" sahut Eynara.

Wanita paruh baya masuk dengan membawa susu putih hangat untuk putrinya sebelum memulai kegiatan Homeschooling. Walaupun Eynara sekolah di rumah, Rena tidak pernah absen menyiapkan semuanya untuk gadis itu.

"Udah cantik aja anak Mama." puji Rena meletakkan susu hangat di atas nakas kemudian duduk di pinggiran kasur.

Eynara tersenyum. "Mama juga."

"Papa belum telfon, Ma?" lanjut gadis itu bertanya.

"Belum, mungkin nanti. Kan biasanya papa telfon kalau rapat pentingnya selesai," tutur Rena.

"Tapi kemarin Garvi nelfon Mama," imbuh Rena sehingga membuat Eynara menghentikan aktivitasnya.

"Ngapain nelpon Mama?" tanya Eynara mengernyitkan keningnya.

"Dia cuma tanya kamu Check-up dengan siapa," ucap wanita itu apa adanya. Eynara pun mengangguk kemudian menghampiri Rena dan ikut duduk di sebelahnya dengan raut wajah lesu.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang