23. MENJAUH UNTUK MENJAGA

307 55 4
                                    

HALO HALO, APA KABAR?

Gimana kesannya udah baca sampe bab ini?

Semoga kalian sehat teruss yaa, harus tetep dukung cerita inii cow!!

[JANGAN LUPA VOTE+KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA]

Semoga makin suka aamiin>3

HAPPY READING!

23. MENJAUH UNTUK MENJAGA

Terdengar tegar dan dewasa memang, tetapi tetap saja menyedihkan.

Eynara Aurellya

***

"Gue tadi siang ketemu sama Garvi." Pernyataan itu mampu membuat aktivitas empat cowok di sana terhenti serentak. Greta yang berada di sebelahnya pun lantas mendongak menatap Reval penuh tanda tanya.

"Bikin masalah?" tanya Davka serius dari kursi kayu pojok markas.

"Lo gelud sama dia, Val?!"

"Siapa menang? Pasti Garvu bawa backingan, kan?!"

Davka langsung melemparkan tatapan maut kepada Fallan dan Ettan sehingga membuat keduanya bungkam, dengan sedikit cengiran.

Reval menggeleng. "Dia cuman nanya tentang gue sama Nara." Cowok itu diam sesaat, mengingat sikap Garvi tadi siang. "Dia juga beda dari biasanya."

"Beda gimana?" Raka ikut membuka suara.

"Dia senyum ke gue, nyuruh mikir optimis, pokoknya kagak urakan dah," jelas Reval.

Fallan dan Ettan sontak mendelik tak percaya. "Makhluk astral itu bisa lemah lembut?!"

"Jangan-jangan dia insyaf?" tambah Fallan. "MasyaAllah!"

"Gue nggak tau," balasnya seadanya. Sejak memasuki markas hingga kini, wajah Reval terlihat kusut bahkan berbicara pun seperti tidak memiliki tenaga.

Davka dan Raka saling pandang, seolah memiliki pikiran yang sama.

"Lo percaya dia?" tanya sang ketua menatap lekat-lekat anggotanya itu.

"Jangan percaya, Pal," Greta menyahut dari sebelahnya.

Reval menghela napas berat lalu menyandarkan kepalanya pada bantalan sofa. "Apa salahnya nyoba percaya sama dia? Manusia, kan, bisa berubah kapan aja."

"Anjay keren kata-kata si Reval." bisik Ettan menyenggol lengan Fallan.

"Bener, nggak sia-sia gue ngajarin quotes semaleman," balas Fallan menyengir menyombongkan diri.

"Yee ngaku-ngaku!"

"Basi!" Raka menanggapi sinis. Salah satu sifat Reval yang tidak ia sukai adalah mudah percaya. Bukannya apa, ia amat mengerti kelakuan Garvi selama ini pada Vincenzo, terlebih kepada Reval, sepupunya. Selalu mencari masalah dan mengusik, itulah kelakuannya.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang