HAPPY READING!
[BERIKAN VOTE + KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA GUYS")]
TAU CERITA INI DARI MANAA??
TINGGALKAN JEJAK KALIAN DI KOMEN YA!
*****
Langit terlihat cerah serta hembusan angin terasa nyaman mengenai kulit. Jalanan pagi ini sangat padat. Para pengendara begitu ribut dan berebut jalan. Banyak pelajar menuju sekolah untuk menimba ilmu. Ada juga yang masih mampir kesana-kemari sebelum ke tempat tujuan.
"Pagi, Na!" sapa Reval ketika gadis berambut coklat membuka pintu. Cowok itu menyempatkan diri untuk mampir sebentar ke rumah Eynara sebelum berangkat sekolah. Sekaligus Reval membawakan coklat dan susu vanilla favorit gadis tersebut.
"Pagi juga, Eval! Kamu nggak sekolah?"
Reval mengelus sekilas pucuk kepala Eynara. "Sekolah. Aku bawain ini buat kamu." Cowok itu mengangkat plastik berisi jajanan yang sudah dia beli di Minimarket.
Eynara mengambil alih plastik dari tangan Reval. Seketika matanya berbinar setelah melihat isi di dalamnya. "Makasih! Kamu udah dua kali bawain kesukaanku ini."
Cowok itu lalu tersenyum. "Yang penting kamu seneng." Reval berpikir sesaat. "Tapi, itu nggak gratis, Na."
Sontak Eynara mengerutkan alisnya tak mengerti. "Ohh... iya nggak apa-apa, Val. Aku ambil uang ben-"
Dengan cepat Reval mencekal lembut lengan gadis itu yang hendak berbalik. "Bayar pake senyum kamu."
"Hah? Maksudnya?" tanya Eynara terbata-bata. Jujur saja, nyawa dirinya belum terkumpul sepenuhnya. Ia hanya sempat mencuci muka dan gosok gigi lalu bergegas turun ketika Reval meneleponnya tadi.
Reval tertawa. "Kamu bayarnya pake senyum aja, Na. Soalnya senyum kamu manis, lebih manis dari susu sama coklat yang kamu pegang itu. Udah ngerti?" Cowok itu menaik-turunkan alisnya.
Sudut bibir Eynara terangkat membentuk bulan sabit yang melengkung sempurna. Sangat manis. Reflek Reval memegangi dadanya yang terasa ambruk di dalam sana. Setelahnya, Eynara langsung memalingkan wajah ke arah lain.
"Aku masuk kalo kamu masih liatin aku," ucap Eynara gugup karena Reval menatapnya begitu intens.
Cowok itu langsung menangkap pipi Eynara. "Siapa suruh cantik." Reval menjauhkan tangannya lalu tertawa. Sedangkan Eynara hanya diam menatapnya kesal.
Reval melirik jam di ponselnya, 06:30. Itu artinya 15 menit lagi pelajaran dimulai. "Aku berangkat dulu, ya, Na. Jangan lupa dimakan." Tangannya terangkat mengelus rambut Eynara.
"Tunggu dulu!" Eynara menurunkan tangan Reval dari kepalanya kemudian menggenggam jari telunjuk cowok itu.
"Kenapa hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STRUGGLE
Teen FictionKetulusan diukur dengan latar belakang hidup? -𝚂𝚝𝚛𝚞𝚐𝚐𝚕𝚎 Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak remaja sederhana yang benar-benar memperjuangkan sesuatu yang berharga dalam hidupnya. *** "Aku akan genggam kamu selamanya, Nara." -kalau Tu...