21 – SHOOT
***
SUARA LETUPAN pistol menggema menjadi hal pertama dan utama yang menyambut gendang pendengaran Vannesya setelah memasuki area khusus yang dibangun keluarga Jake. Area menembak seluas hampir menyerupai lapangan bola kaki itu dipenuhi oleh banyak orang yang berlatih menembak.
Akan tetapi Jake tidak membawanya berlatih menembak di tempat yang sama dengan orang-orang—yang entah harus ia sebut sebagai apa—bodyguard, atau orang-orang terlatih yang akan menjadi pengawal keluarga AVES—yang jelas banyak dari mereka bertubuh kekar dan mempunyai wajah-wajah sangar.
Sesuai janji yang Vannesya katakan, di hari minggu ini ia menerima tantangan dari Jake untuk menembak. Sebenarnya Vannesya tidak berniat mengalahkan atau menyombongkan diri dengan berani menerima tantangan semacam ini, ia hanya ingin mencari pengalaman. Kapan lagi ia bisa merasakan memegang senjata api dan belajar menembak. Hal-hal anti mainstream yang hanya bisa ia lihat di dalam film-film action, ia akan melakukannya hari ini.
Vannesya tidak sabar lagi!
Area khusus—atau tempat berlatih menembak milik keluarga Jake, terletak agak jauh dari pusat kota. Bahkan tempatnya harus melewati hutan. Vannesya datang bersama keempat anggota AVES. Nicholas mengatakan kalau dia akan menyusul. Vannesya juga tidak bertanya lebih jauh urusan apa yang sampai membuat Nicholas tidak bisa datang bersama mereka.
Vannesya mengikuti langkah Jake, sambil matanya yang ikut memperhatikan suasana sekitar. Ternyata tidak jauh dari arah tempat menembak yang luas tadi ada bangunan besar. Bangunan itu menyerupai mansion. Kalau Vannesya tidak diberitahu lebih dulu kalau ini adalah area pelatihan khusus, mungkin ia akan mengira kalau tempat ini adalah kediaman keluarga Jake. Daripada terlihat seperti ‘tempat pelatihan’ bangunan ini lebih layak untuk disebut sebagai hunian.
Mereka masuk ke bangunan tersebut menggunakan mobil golf. Karena jarak antara lapangan menembak dan bangunan tersebut agak jauh kalau harus berjalan kaki.
Lima menit kemudian mobil golf yang dikendarai oleh Jake berhenti di depan bangunan besar tersebut. Vannesya merasa terperangah melihat bangunan ini dalam jarak dekat. Bangunan di depannya ini terlihat benar-benar seperti mansion yang didesain khusus oleh arsitek ternama.
Sebuah tangga permanent menjadi penghubung antara tempat ia berpijak dengan bangunan megah di depannya. Dan setelah naik ke atas, Vannesya bisa melihat dengan jelas ada sebuah tulisan yang terdapat di atas pintu besar yang terbuat dari kayu jati. Tulisan itu dibuat menggunakan semen permanent yang dilapisi menggunakan pewarna emas. WIZARD EYES. Adalah tulisan yang ada di atas pintu tersebut. Sebuah tulisan yang artinya—mata penyihir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENVELOVE [COMPLETE]
Teen FictionKarena kasus bullying, Vannesya Morris dipindahkan ayahnya ke New York. Vannesya mengira kehidupan barunya di Negeri Paman Sam tersebut akan membawa perubahan yang signifikan. Menjadi anak sekolahan yang baik dan tidak peduli dengan kehidupan New Yo...