25 - PRESENT

19.2K 1K 31
                                    

25 – PRESENT

25 – PRESENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

VANNESYA MENATAP kakaknya, ragu-ragu ia ingin menceritakan hubungan sebenarnya ia dengan Nicholas. Bagaimana ia dan pria itu bisa menjalin hubungan, dan apa yang mendasari ia bisa menjadi kekasih Nicholas. Karena sampai saat ini Valetta belum tahu hubungan seperti apa yang sedang ia jalani dengan pria bernetra biru tersebut.  

Vannesya harus segera menceritakan semuanya, karena sekarang ia telah ‘menjadi Juliet’ otomatis intensitas ia berada di kediaman Nicholas akan bertambah. Carollin tidak mungkin akan jarang menemuinya, oleh sebab itu Nicholas pasti akan memintanya—ralat—memerintahkannya agar selalu berada di penthousenya.

Dan tidak mungkin bagi Vannesya untuk terus-menerus membohongi Valetta dengan mengatakan kalau ia berada di rumah temannya selama ia ada di tempat Nicholas. Vannesya harus meminta kerja sama Valetta. Karena tidak jarang Edward selalu menghubungi Valetta hanya untuk menanyakan keberadaannya, atau menanyakan apa yang sedang ia lakukan, apakah ia membuat masalah lagi. Edward Morris selalu melakukan hal itu sebagai bentuk pengawasannya. Dan ayahnya lebih suka menghubungi Valetta dibanding ia. 

Pukul delapan malam Valetta tidak sibuk, kegiatannya sebagai model berakhir di sore hari tadi. Memang tidak biasa, karena biasanya Valetta baru akan pulang larut malam, namun hari ini kakaknya pulang lebih cepat. Mereka berdua sedang duduk di ruang tamu, menikmati camilan stick kentang yang dibuat oleh Valetta sambil berbincang-bincang santai.

“Erlan cerita ke Kakak, katanya kamu temenan sama adiknya?” Valetta mengangkat sedikit kepalanya, hanya sebentar, kemudian menunduk lagi dan sibuk mengetik di ponsel.

Vannesya mengurungkan niat sejenak untuk menceritakan hubungannya dengan Nicholas. “Iya, aku juga baru tau belum lama ini. Waktu kemarin dulu datang ke rumah Emma, aku baru tau.”

Valetta tersenyum. “Dunia emang sesempit itu. Padahal setahu Kakak, Emma, tuh, orangnya nggak pandai berteman, lho. Dia cenderung pendiam, tapi kalau ke orang yang bisa buat dia nyaman, Emma bisa berubah menjadi ceria.”

Vannesya memandang Valetta tertarik. Sepertinya hubungan di antara Valetta dan Emma cukup baik, sampai kakaknya ini tahu sifat temannya. “Kamu dekat dengan Emma, Kak?”

Valetta mengangguk ringan. “Cukup dekat. Karena setiap kali Kakak datang ke New York, Erlan selalu ajak Kakak ke rumahnya. Dan saat orangtua Erlan yang gantian datang ke LA, Emma selalu diajak Erlan ke tempat Kakak. Dia anaknya manis, lho, Sya.”

Vannesya mengangguk, membenarkan ucapan kakaknya. Emmilia Mille bukan hanya mempunyai wajah yang cantik dan manis, tetapi sifat Emma juga sama manisnya. Dan Vannesya merasa nyaman berteman dengan Emma.

ENVELOVE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang