64 – YOU HURT ME
SETELAH MEMUTUSKAN satu hal bahwa ia harus segera mengakhiri hubungannya dengan Nicholas, Vannesya kini berada di depan gedung penthouse Nicholas. Baru saja turun dari taxi. Memandang dengan pelik gedung tinggi dan megah yang menjadi tempat tinggal pria yang ia cintai. Sebelum akhirnya, rasa cinta itu kini bercampur dengan rasa kecewa dan marah.
Kecewa karena Nicholas hanya mempermainkan perasaannya saja, membuatnya jatuh cinta hingga ia bisa melupakan cinta pertamanya. Dan marah karena Nicholas mendekatinya untuk tujuan balas dendam. Menghela napasnya yang terasa berat, Vannesya berjalan masuk ke dalam gedung tersebut.
“Selamat malam, Nona.”
Vannesya disambut dengan ramah oleh salah satu pelayan Nicholas. Hal yang selalu mereka lakukan katika ia datang ke tempat ini. Bahkan baru saja ia keluar dari lift, yang langsung menyatu dengan penthouse Nicholas, pelayan langsung menawarinya makanan dan minuman.
Vannesya membalas senyuman ramah pelayan wanita berusia diawal empat puluh tahun itu. Meskipun ia marah dengan Nicholas, namun semua pekerja pria itu tidak ada hubungannya dengan rasa marahnya kepada Nicholas. Akan sangat tidak manusiawi jika ia turut bersikap culas kepada orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan rasa kecewanya kepada pria itu.
“Apa Nick ada?”
“Tuan Muda belum kembali, Nona. Dari pagi Tuan Muda keluar dari penthouse, dan belum kembali sampai sekarang. Apa Nona mau saya menghubungi Tuan Muda?”
“Tidak perlu, aku akan menghubunginya sendiri.”
“Baiklah. Nona ingin dibuatkan sesuatu?”
“Tidak. Aku akan menunggu Nick di atas.”
“Baik, Nona.”
Tidak ada penolakan atau larangan yang dilakukan oleh pelayan yang lalu lalang di kediaman ini di saat Vannesya naik ke lantai dua. Mereka semua justru tampak menghormati Vannesya, sama seperti mereka menghormati Nicholas atau anggota AVES yang datang ke penthouse itu.
Larangan kepada Vannesya sama saja dengan pemecatan jika mereka sampai berani melakukannya. Jika kemarin-kemarin Vannesya merasa Nicholas mengistimewakannya karena hal ini, memperlakukannya bak princess, maka sekarang Vannesya merasa muak dengan semua sandiwara dan alibi Nicholas, yang memperlakukannya begitu baik justru untuk menutupi rasa benci pria itu kepadanya.
Sebelum akhirnya tinggal menunggu waktu saja, kapan Nicholas akan membalas perbuatannya yang dianggap telah merebut Romeo dari Juliet, dan menjadi penyebab utama dua orang itu mengalami kecelakaan sampai meninggal dunia.
Mengingat kembali kecelakaan yang dialami oleh Romeo dan Juliet—yang disebut oleh Nicholas terjadi karena dirinya, Vannesya merasa penasaran kenapa sampai hal itu bisa terjadi. Kecelakaan tunggal yang mereka alami, kenapa disangkut pautkan dengan dirinya?
Entah karena hal ini juga yang sampai membuat Vannesya membuka kamar pribadi Nicholas di lantai dua. Kamar bernuansa pria maskulin pada umumnya yang banyak mengandung warna monokrom. Vannesya masuk ke dalam kamar itu.
Selama datang ke penthouse Nicholas, ini merupakan kali kedua ia masuk ke kamar pria itu. Sebelumnya hanya membantu Alsen memapah Nicholas yang mabuk, Vannesya tidak pernah masuk ke kamar ini lagi. Nicholas merupakan pria yang sangat rapih, terbukti dari kamarnya yang tidak berantakan sama sekali. Mungkin setiap kali Nicholas keluar dari kamar ini, pelayan akan langsung datang dan merapikan kamar Nicholas kembali.
Vannesya berjalan ke sisi dinding kamar, yang semuanya terbuat dari kaca transparan. Kain tirai panjang berwarna abu-abu yang terbuka, membuat pemandangan malam kota New York di luar sana terlihat dengan jelas. Indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENVELOVE [COMPLETE]
Teen FictionKarena kasus bullying, Vannesya Morris dipindahkan ayahnya ke New York. Vannesya mengira kehidupan barunya di Negeri Paman Sam tersebut akan membawa perubahan yang signifikan. Menjadi anak sekolahan yang baik dan tidak peduli dengan kehidupan New Yo...