37 - MY GIRLFRIEND

20K 1K 21
                                    

37 – MY GIRLFRIEND

37 – MY GIRLFRIEND

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

NICHOLAS BERADA di ruangan AVES bersama Dylan, sementara ketiga teman mereka yang lain entah ada di mana. Mereka sedang berbincang-bincang ringan, sebelum akhirnya pembicaraan berfokus pada Nicholas. 

Nicholas memberitahu Dylan mengenai ia yang telah mengajak Vannesya berpacaran dengan serius. “Aku mengajaknya menjalin hubungan, dengan serius.”

Dylan menatap temannya selama beberapa detik, tidak langsung merespon. Dia mengambil kaleng soda yang ada di atas meja lebih dulu, meminumnya sedikit. “Bukannya kalian memang berpacaran?” Dylan tahu apa yang dimaksud oleh Nicholas.

“Kali ini benar-benar serius. Bukan untuk mengekangnya ada di sisiku.”

“Kau menyukainya?”

Nicholas mengangguk, tersenyum tipis. “Lebih tepatnya—aku jatuh cinta. Kalian benar, bahwa aku akan menyukainya.”

“Tidak ada lagi perasaan marahmu kepadanya?”

Nicholas menggeleng. “Aku tahu bahwa aku sudah salah diawal. Aku sengaja ingin membuat Vannesya menjadi Juliet, karena rasa marahku. Karena Romeo yang mencintainya, memilihnya, Romeo dan Juliet harus mengalami kecelakaan. Mereka meninggal karena rasa cinta Romeo untuknya, aku marah karena hal itu. Dan, aku dengan sengaja ingin membuat Vannesya menjadi wanita yang telah direbut cintanya.” Nicholas tersenyum getir. “Itu adalah pemikiran burukku yang aku sesali.”

“Kau benar-benar mencintainya?”

“Tentu saja, aku tidak mungkin mengajaknya berpacaran dengan serius kalau hanya ingin main-main.”

Dylan tersenyum kecil, melihat keseriusan di mata Nicholas. “Aku percaya.”

Sementara di luar ruangan AVES, ada seseorang yang mendengar pembicaraan di antara mereka. Dengan senyum misterius, orang itu menjauh dari ruangan AVES. Setelah dia mendapatkan sesuatu yang akan menguntungkan dirinya nanti.

“Tapi, sudah dua hari ini Vannesya menghindariku. Dia tidak mau menjawab pertanyaanku.”

“Vannesya butuh waktu. Kalau aku jadi dia pun, aku pasti akan melakukan hal yang sama. Karena sulit untuk mempercayaimu.” Dylan tersenyum miring.

Nicholas berdecak, namun ia membenarkan ucapan Dylan.
“Tapi, kapan kau akan jujur kepada Vannesya?”

Nicholas mengerti ke mana arah pembicaraan Dylan. Ia menghela napas. “Aku tidak tahu. Sejujurnya, aku belum siap Vannesya mengetahui semuanya.”

ENVELOVE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang