35 – NICHOLAS SECRET ABOUT VANNESYA
Semua ini tidak akan terhancurkan, tidak akan terpisahkan.
Sebuah ikatan yang tidak akan bisa hancur, jiwa kita telah menyatu.
Andai kau akan jatuh ke dalam jurang, maka saat itu aku tidak akan melepaskan tanganmu.***
VANNESYA MERASA sangat kesal dengan Nicholas. Bagaimana tidak, setelah makan malam pria itu menghilang entah ke mana. Vannesya memang banyak menghabiskan waktu bersama Carollin malam ini, ia merasa sangat nyaman dengan kasih sayang Carollin kepadanya. Meskipun Vannesya tahu bahwa Carollin mencurahkan kasih sayang itu hanya karena dia menganggap atau melihat Vannesya adalah Juliet. Dan setelah menemani Carollin—sampai wanita itu tertidur—Vannesya tidak melihat keberadaan Nicholas di mana-mana.
Vannesya mulai merasa kalau Nicholas meninggalkannya sendiri. Hal ini semakin diperkuat setelah ia bertemu dengan Peter—kepala pelayan keluarga Willson—Peter mengatakan bahwa Nicholas telah pulang lebih dulu. “Tuan Muda sudah pulang dari tadi, Nona. Nona akan pulang diantar oleh sopir.”
“Kenapa Nick pulang lebih dulu?” Vannesya merasa sangat jengkel.
“Saya tidak tahu, Nona. Tuan Muda hanya mengatakan kalau akan pulang lebih dulu. Dan menyuruh saya menyiapkan sopir untuk mengantar Anda pulang.”
“Baiklah.”
Vannesya akhirnya mengikuti langkah Peter ke depan—tentu saja setelah berpamitan dengan William dan Richard. Di depan ia bertemu dengan Nicole. Wanita dengan pakaian serba hitam itu menegurnya seperti biasa. Vannesya memperhatikan penampilan Nicole sejenak, wanita ini berpakaian sudah seperti agen rahasia yang hendak menjalankan tugas. Jaket kulit hitam, celana kulit hitam, sepatu boots hitam.
Dan ketika jaket Nicole sedikit tersingkap, Vannesya melihat ada ujung pistol di balik jaket yang dikenakan oleh Nicole. Apa yang akan dilakukan oleh wanita ini dengan membawa pistol?
“Kau sudah akan pulang, Kakak Ipar? Bagaimana kalau pulang bersamaku saja?”
Vannesya tidak langsung menjawab, melainkan melihat ke belakang Nicole. Tidak ada mobil di dekat Nicole.
Menyadari Vannesya yang memperhatikan di belakang tubuhnya, Nicole tersenyum lebar. “Kita tidak akan pulang naik mobil. Melainkan….” Nicole menununjuk ke arah atas, dan tidak lama suara helicopter terdengar.
Helicopter itu mendarat di belakang kediaman Willson. Meskipun belum melihat sampai ke belakang, Vannesya sudah bisa menebak seluas apa belakang kediaman ini. Bahkan, mungkin pesawat juga bisa mendarat di kediaman Willson.
“Helicopter?”
“Ya, kita akan naik helicopter.”
Vannesya tercengang untuk beberapa saat. “Untuk apa pulang dengan helicopter?” Sungguh, jarak antara kediaman ini dengan penthouse Nicholas hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit. Terlalu berlebihan jika mereka harus naik helicopter.
“Karena setelah mengantarmu, aku masih harus menjalankan tugas.”
“Menjalankan tugas?”
“Menjalankan tugas negara.” Jawaban itu Nicole ucapkan dengan kekehan ringan.
Vannesya mendengkus, ia tidak tahu apa maksud wanita ini. “Tidak perlu. Aku bisa pulang dengan sopir,” jawab Vannesya, setelah melihat mobil sedan hitam berhenti di depan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENVELOVE [COMPLETE]
Teen FictionKarena kasus bullying, Vannesya Morris dipindahkan ayahnya ke New York. Vannesya mengira kehidupan barunya di Negeri Paman Sam tersebut akan membawa perubahan yang signifikan. Menjadi anak sekolahan yang baik dan tidak peduli dengan kehidupan New Yo...