30 – INDIO, CALIFORNIA
🎵Play It. Backstreet Boys - I Want It That Way.
***
PETUGAS VALET baru saja turun dari mobil Audi R8 yang tadi mereka naiki dari bandara ke hotel bintang lima yang terletak di Kota Los Angeles—tempat menginap Nicholas dan Vannesya—sekaligus menjadi salah satu hotel milik keluarga Willson di California. Setelah tadi hampir pukul dua belas siang mereka sampai di hotel, pukul setengah dua mereka langsung menuju ke Empire Polo Club, tempat di mana festival coachella diadakan.
Petugas valet membukakan pintu kemudi untuk Nicholas, sementara Vannesya membuka pintu mobilnya sendiri. Seperti dari bandara tadi, Nicholas yang akan menyetir mobilnya menuju ke Empire Polo Club, Indio. Membutuhkan waktu sekitar dua jam lebih dari Kota Los Angeles ke Indio menggunakan mobil.
Memasuki mobil, Nicholas tidak menyinggung sama sekali luapan kekesalannya setelah mereka sampai di hotel tadi. Pria ini masih mendiamkannya. Ya, selama hampir dua jam ini Nicholas mendiamkannya akibat merasa tersinggung dengan ucapan Vannesya tadi. Yang membuat Vannesya tidak jadi jalan-jalan di sekitar hotel.
Semua berawal ketika mereka sampai di hotel, ternyata Nicholas hanya menyewa satu suite room untuk mereka berdua tempati. Vannesya yang tidak mau satu kamar dengan Nicholas tentu saja mengutarakan ketidaknyamanannya, dan berencana membuka satu kamar lain—yang langsung tidak disetujui Nicholas. Akhirnya mereka berdua mengalami perdebatan, berujung dengan Nicholas yang merasa tersinggung, dan mendiamkan Vannesya cukup lama.
“Aku tidak ingin satu kamar denganmu, Nick! Aku mau pindah.” Adalah kalimat penolakan pertama Vannesya saat tahu Nicholas membawanya ke kamar yang sama.
Suite room yang mereka tempati memang mempunyai satu bilik kamar sendiri, terpisah antara ruang bersantai dan dapur. Hanya saja, berada di satu ruangan yang sama dengan pria lain membuat ia tidak nyaman. Memang, Vannesya pernah tinggal di penthouse Nicholas selama satu minggu. Akan tetapi keadaannya berbeda, tempat tinggal Nicholas besar dan luas, sementara kamar hotel ini—apa saja bisa terjadi di antara mereka.
“Apa yang kau takutkan jika satu kamar denganku?” Mata Nicholas menyiratkan kalau ia mulai tersinggung. Apa yang dipikirkan oleh wanita ini? Apa Vannesya tidak percaya ia tidak mungkin melakukan sesuatu yang tercela?
“Aku hanya tidak suka berada di satu kamar dengan pria asing.”
Hembusan napas Nicholas mulai berat. Ia memandang Vannesya lebih dalam. “Perlu aku ingatkan hubungan di antara kita?” Setiap katanya penuh dengan penekanan, seolah dari kalimat itu, Nicholas mengatakan jika ia tidak suka dengan perkataan Vannesya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENVELOVE [COMPLETE]
Teen FictionKarena kasus bullying, Vannesya Morris dipindahkan ayahnya ke New York. Vannesya mengira kehidupan barunya di Negeri Paman Sam tersebut akan membawa perubahan yang signifikan. Menjadi anak sekolahan yang baik dan tidak peduli dengan kehidupan New Yo...