58 – PERPETRATOR
CAROLLIN SAMPAI di tempat di mana Romeo dimakamkan. Setelah mendorong kursi roda sang nyonya sampai di makam Romeo, pelayan pribadi Carollin meninggalkan majikannya. Hal yang selalu dia lakukan ketika sampai di makam ini, memberi ruang kepada sang majikan untuk bersama dengan anaknya yang telah tiada di dunia. Wanita berusia diawal tiga puluh tahun itu merasa kasihan setiap kali menemani Carollin ke makam Romeo. Melihat bagaimana majikan yang telah dilayaninya selama lebih dari lima tahun itu datang ke makan putranya sendirian, lalu bersedih di sana.
Bukan karena tidak ada keluarga yang mau menemani Carollin datang ke makam ini. Akan tetapi hal yang sampai sekarang masih Carollin rahasiakan dari semua orang—dia sudah lama mengetahui jika Juliet telah meninggal—adalah alasan utama kenapa Carollin datang ke makan Romeo tanpa ada keluarganya yang tahu. Pelayan pribadi Carollin sendiri tidak tahu kenapa sang nyonya masih merahasiakan hal tersebut dari semua orang.
Carollin mengusap nisan Romeo. Menatap dengan hampa makam di mana ada Romeo di bawah tanah ini. Sebelum Juliet meninggal, Carollin memang tidak pernah datang ke makam Romeo lagi. Terakhir kali dia datang ke tempat ini adalah hari di mana Romeo dimakamkan, dan setelah itu Carollin enggan untuk datang ke tempat ini lagi.
Baginya, pemakaman adalah tempat terakhir yang ingin wanita itu datangi. Semua kesedihan dan rasa sesaknya atas kematian Romeo, membuat Carollin tidak mau untuk melihat rumah baru anaknya. Rumah yang tidak bisa dia masuki. Pemisah antara dia dan putranya.
Akan tetapi, saat di mana Carollin mendapatkan kabar dari suaminya jika Juliet telah sadar dari koma—untuk pertama kalinya semenjak Romeo dimakamkan—Carollin kembali datang ke tempat ini lagi. Ingin mengatakan langsung kepada anaknya, jika wanita yang Romeo cintai telah sadar dari koma dan tidak akan meninggalkan Carollin. Juliet akan menjadi obat untuk kesedihannya setelah kehilangan Romeo.
Tapi, hal mengejutkan justru Carollin dapatkan. Juliet yang dikatakan oleh Richard telah sadar dari koma, mendapati ada satu makam bertuliskan nama dari wanita yang menjadi cinta pertama putranya. Tepat di samping makam Romeo, makam dengan nama Juliet tertulis dengan jelas.
Carollin yang merasa sangat shock hampir saja jatuh tidak sadarkan diri. Untung saja ada pelayan pribadinya yang dengan sigap menahan Carollin agar tidak jatuh. Menguatkannya agar tetap bertahan. Saat itu Carollin benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi. Richard baru saja mengatakan jika Juliet telah sadar dari koma setelah hampir satu tahun tidak sadarkan diri di rumah sakit. Apa yang dilihatnya di depan mata justru menampar rasa senangnya mendengar kabar dari Richard. Makam Juliet ada di samping Romeo.
Lantas, Juliet yang mana yang dikatakan oleh suaminya yang telah sadarkan diri di rumah sakit itu?
Karena hal ini, Carollin berusaha menguatkan diri. Mengikuti rencana suami dan anaknya yang mengatakan bahwa Juliet telah sadar. Carollin meminta kepada pelayan pribadi juga sopir yang mengantarnya ke makam untuk merahasiakan bahwa dia pernah datang ke makam ini lagi.
Dan ingin mengetahui ‘rupa’ dari orang yang disebut oleh suaminya sebagai Juliet. Mungkin Carollin merasa marah dan kecewa, Richard dan Nicholas tidak jujur kepadanya jika Juliet sudah meninggal. Akan tetapi Carollin tahu, mereka melakukan semua itu untuk menyelamatkan dirinya dari serangan jantung.
Selain Romeo, Juliet adalah orang yang sangat dia sayangi. Tentu saja kabar meninggalnya Juliet akan sangat mengguncangnya.
Satu minggu kemudian setelah hari di mana Carollin mendapati makam Juliet yang berada di samping Romeo, Richard membawanya ke rumah sakit untuk bertemu dengan ‘Juliet.’
KAMU SEDANG MEMBACA
ENVELOVE [COMPLETE]
Teen FictionKarena kasus bullying, Vannesya Morris dipindahkan ayahnya ke New York. Vannesya mengira kehidupan barunya di Negeri Paman Sam tersebut akan membawa perubahan yang signifikan. Menjadi anak sekolahan yang baik dan tidak peduli dengan kehidupan New Yo...