99 S3 (Let's gone)

285 35 56
                                    

Story by : jisooisgood <<< Vote ya, jangan pura-pura lupa.. last edit 17 05 2023

.
.
.

RS Jakarta
Mindnight!

"BANGSAT! BANGSAT! BANGSAT!...."

Dokter Jennie mengumpat banyak-banyak dengan keadaan emosi yang campur aduk, dia merasa hancur sejadi-jadinya.

Keadaan darurat terjadi lagi di UGD nya malam ini. Ada 2 pasien kritis sekaligus dan dua-duanya adalah orang terdekatnya yang sangat ia kenal baik dan sangat ia sayangi.

Dokter Sehun kebetulan ada jaga di shiff malam hari ini, dia sudah siap dengan APD nya untuk ikut bersama Dokter senior mengambil tindakan operasi cepat menangani pasien kritis.

Dia dan Roro memindahkan salah satu pasien yang memiliki harapan hidup lebih tinggi meskipun hati Dokter Sehun hancur sejadi-jadinya juga saat melihat pemandangan Dokter Jennie bersimpuh menangis dengan keras dilantai UGD Rumah sakit miliknya sendiri.

"Ayo bawa pasien ke ruang operasi sekarang!" Titah Dokter Sehun pada perawat gemes Roro.

Yup Roro juga ada jaga di shiff malam hari ini bersama Dokter Sehun lantaran Roro dipaksa tukar jadwal shiff kerja oleh perawat Bona.

Roro sudah berlinang air mata banget, dia pun membawa pasien atas nama Seokjin Asgraf yang memiliki harapan hidup lebih tinggi ke meja operasi, ketimbang Dokter Batari Jisoo yang mengalami pendarahan hebat dibagian kepalanya dan sudah tidak bernyawa lagi.

Itulah keadaan yang membuat Dokter Jennie histeris karena mendapati Jisoo meninggal didepan matanya sendiri malam ini.

.
.
.
.
.
.

Operasi pasien atas nama Seokjin Asgraf menghabiskan waktu 8 jam nonstop. Dokter Sehun yang sudah selesai dengan tanggung jawabnya guna membantu Dokter senior di ruang operasi cukup lega karena dia berhasil menyelamatkan nyawa Seokjin dengan sangat baik.

Pendarahannya Seokjin memang lumayan dibagian perut, tapi karena golongan darah Seokjin stoknya banyak di PMI pihak RS jadi dia bisa di transfusi dengan cepat setelah operasi dan luka tusuknya juga sudah dijahit sempurna, jadi tinggal menunggu pemulihannya saja selama beberapa minggu kedepan.

Dokter Sehun langsung duduk dilantai saat keluar dari pintu, Dokter Sehun lemas, dia tidak percaya dengan apa yang terjadi tapi tetap ingin bersikap rasional. Meskipun Dokter sehun nampak putus saja, dia tetap lega bisa menyelematkan nyawa Seokjin. Dia pun duduk menyandar di tembok tepatnya didepan ruang operasi yang sepi, karena kekacauan yang terjadi pihak RS tidak sempat melepon pihak keluarga, apalagi ada Jennie juga, jadi pihak RS bisa melimpahkan tanggung jawab 2 pasien yang notabena dekat dengannya itu, kepada CEO rumah sakit secara langsung.

Semua orang kenal Jisoo dan yah, mereka menyayangkan hal ini terjadi.

"Jisoo..."

Dokter Sehun bergumam, lalu Roro keluar dari ruang operasi sambil menangis. Dia tadi cukup profesional bersama Dokter Sehun. Roro berhasil melawan tangisnya sejenak saat mendampingi Dokter senior spesialis bedah untuk mengoprasi Seokjin.

"Apa benar Dokter Jisoo sudah meninggal?? Hikss... semuanya nggak bisa dipercaya!"

Kata Roro didepan Dokter Sehun yang duduk dilantai dan galau berat sama keadaan saat ini.

"Benar"

Jawab Dokter Sehun dengan lirih, dia sendiri sudah melihat saat Jisoo di ruang UGD sudah tidak bernyawa lagi dengan kain putih menutupi wajahnya.

"Dokter Jisoo kenapa bunuh diri?? Dan hiks kenapa dia loncat dari rooftop rumah sakit... huaaaa... aku nggak bisa menerima ini!..."

Akhirnya Roro nangis sesenggukan membuat Sehun jadi pusing dan rasanya mual karena melihat mayat teman sendiri yang meninggal, kalau saja itu mayat orang lain, Dokter Sehun tidak akan sedilema ini!

My Unperfect Wifeu😝 (JINJISOO) TAMAT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang