26 Pillow talk

2.1K 185 27
                                    

.
.
Seokjin mendadak sedikit penat, entah kenapa badannya terasa seperti meriang-riang layaknya akan terkena flu. Mungkin benar apa kata Jisoo, malam ini udara diluar sangat dingin.

Seokjin harusnya memakai baju hangat lebih, tapi dia tidak menuruti apa kata Jisoo. Terlebih tadi Papa Hoony dan Namjoon juga mengajaknya bicara di halaman belakang sampai jam setengah duabelas malam.

Akhirnya sekarang Seokjin sampai di depan kamar Jisoo. Ia menghembuskan napas sejenak, percakapan Jisoo yang merengek-rengek kepada Papa Hoony masih terngiang-ngiang dipikirannya.

Hebat sekali Jisoo bisa membuat pertahan Papa Hoony runtuh seketika. The power of golden spoon, Jisoo memang sudah memiliki aura itu, dia mudah dicintai oleh semua orang sejak baru lahir kedunia.

"Kasihan banget Jisoo, jam segini dia belum tidur" Seokjin bergumam.

Lalu tangan kanannya terulur untuk memutar knop pintu, ia membuka akses agar dirinya bisa masuk dan beristirahat di kamar yang sama dengan istrinya.

Acara menginap kali ini sebenarnya cukup seru. Harus Seokjin akui, jika keluarga Papa Hoony sangat pintar merancang sebuah pesta.

Tapi sayang sekali pesta mereka harus bubar lebih awal, karena cuaca buruk yang iri kepada para kaum visual yang menggelar garden party plus bbq dirumah mewah itu.

Ceklek!

Setelah Seokjin masuk, ia pun tak lupa untuk menutup dan mengunci pintu kamarnya.

"Jisoo??"

Seokjin melangkah menuju ke ranjang, ia melihat istrinya yang duduk sambil menyender dikepala ranjang. Disana ratu pikachu nampak lesu, sesekali tangannya mengusap pipinya dengan gusar dan bibir comelnya mencebik seperti bebek.

Sudah terbaca Jisoo pasti dalam suasana hati yang kurang baik saat ini. Pokoknya Seokjin harus hati-hati, karena perasaan istrinya pasti sedang sangat sensitif. Di colek sedikit saja bisa jadi nanti Seokjin tidur di luar.

Seokjin harus merancang strategi, agar nanti dia tidak kena double kesialan. Barusan di halaman belakang Seokjin habis di semprot oleh Papa Hoony, Jin nggak mau kalau Josoo juga nyusulin Papanya buat marah-marah nggak jelas ke dia.

Kan nggak enak banget rasahya :")
Kyak asem banget gitu nasibnya, padahal Seokjin nggak salah apa-apa.

"Jin...." Jisoo memanggilnya dengan nada agak lirih.

"Hei... lo kenapa Yang??"

Seokjin dengan cekatan mendekat dan kini berdiri tepat disamping Jisoo.

Namja itu menunduk ditepi ranjang dan menapuk pipi istrinya. Ia mengerjap beberapa kali, sudah kepergok kalau mata Jisoo sembab lagi, sepertinya Jisoo habis nangis, tapi Seokjin nggak tau apa alasannya Jisoo nangis kali ini.

"Jiss lo kenapa nangis?? Aduh jangan nangis lagi dong Jiss... Entar gue bener-bener di sidang sama Papa Hoony"

Seokjin panik, ia buru-buru mengusap jejak air mata yang masih samar-samar tercetak di pipi istrinya.

"Hiks.... Jin bilang sama gue, tadi lo habis diapain lagi sama Papa?" Jisoo ngomong agak sesenggukan.

Ia menatap lekat-lekat wajah Seokjin. Meskipun air mata yang menggenang di pupilnya membuat wajah tampan Seokjin sedikit ngeblur.

"Lo khawatir sama gue ya?"

Seokjin malah tersenyum haru, dia itu suka ge'er dan kepede'an kalau Jisoo khawatir padanya. Menurut Seokjin, istrinya sangat so sweet kalau sudah bucin begini padanya. Jadi Seokjin makin sayang sama mis dior yang satu ini.

My Unperfect Wifeu😝 (JINJISOO) TAMAT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang