Kepada :
Yth, drg. Betari Jisoo, Sp.KG.Menyampaikan keputusan dari dewan Pengurus Besar Ikatan Dokter Gigi Indonesia (PIDGI). Bahwa, drg. Betari Jisoo, Sp.KG. tercatat telah menunda keikutsertaan program Pengabdian Masyarakat selama 4 tahun.
Apabila di tahun ke 5 yang bersangkutan belum mengajukan surat keikutsertaan program Pengabdian Masyarakat. Maka, yang bersangkutan secara tegas akan menerima sangsi administratif dari PIDGI berupa pancabutan ijin paktek dan pembekuan ijazah sarjana Kedokteran Spesialis.
Demikian yang dapat disampaikan, atas perhatiannya terimakasih.
Jakarta, 15 Maret 2020
.
.
.
.Glek!!
Jisoo benar-benar merasa terpekur setelah membaca isi surat dinas yang ia dapatkan. Sebenarnya kemarin malam Jisoo lupa untuk membacanya, kurang lebih sudah berjalan 1x24 jam surat itu mendekam di atas meja rias kamarnya. Dan baru malam ini sempat dibaca olehnya karena penasaran apa isinya.
"Mampusss... Ternyata isinya surat teguran!!"
Akibat keenakan mangkir selama 4 tahun. Akhirnya Jisoo mendapat surat teguran dari PIDGI yang menyatakan bahwa Jisoo tidak boleh menunda pengabdian masyarakat yang wajib dijalankan oleh setiap sarjana lulusan kedokteran gigi di Indonesia.
Sebenarnya, dulu saat baru lulus pendidikan sarjana, Jisoo sangat bersemangat untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat selama 6. Tapi you know, hambatan mengapa Jisoo selalu menunda keikutsertaannya malah datang dari Papa Hoony.
Saat itu Ayahanda tercinta selalu saja melarang Jisoo untuk pergi dan melakukan pengabdian masyarakatnya, sampai menunda-nunda selama 4 tahun.
Sebab jika Jisoo melakukan hal itu. Maka, bisa dipastikan Papa Hoony akan merana karena terpisah dari putrinya. Papa Hoony tak mau jauh dari Jisoo. Kegiatan PIDGI tersebut adalah program wajib yang menempatkan tenaga medis dokter gigi di kawasan terpencil secara random.
Saat itu Papa Hoony sangat takut kalau Jisoo pergi dan ditempatkan di wilayah yang sangat jauh dari Jakarta. Ketakutan itu membuatnya melarang tegas keikutsertaan Jisoo untuk mengabdi.
Hufft....
Andai saja waktu itu Jisoo sedikit tegas dan berani untuk menentang perkataan Papa Hoony. Pasti kegiatan pengabdiannya sudah selesai dan sekarang tak perlu repot-repot kepikiran mendapat sansi administratif yang memberatkan karirnya di dunia kesehatan.
Apalagi semenjak menikah dengan Seokjin, Jisoo menjadi lebih suka menghabiskan waktunya dirumah saja. Entah itu hanya untuk tiduran atau bermalas-malasan.
'Hmm... Enaknya gue kasik tau Papa atau nggak ya? Tapi kalau nggak minta ijin berangkat sama Papa bisa berabe nanti' Jisoo membatin di dalam hati yang nampak kalut.
Sampai-sampai kehadiran sang suami yang masuk ke kamar pun tidak disadari olehnya.
"Yang..."
Suara Seokjin tiba-tiba tak terasa melintasi gendang telinga milik Jisoo. Hingga yeoja itu tak menoleh atau pun menyahut pada suaminya.
"Hei, kenapa bengong Jis?... Awas loh entar kesambet hantu dari loteng, apalagi sekarang malem jumat kliwon lagi..."
Recehan Seokjin malah membuat Jisoo tak bersemangat dan mengerang cukup lemas. Ia menghentak-hentakkan kakinya dan mengibas-ngibaskan secarik surat dinas yang baru saja selesai dibaca.
"Lo kenapa sihh??" Seokjin pun sekarang berdiri didepan Jisoo. Aslinya dia heran dengan sikap Jisoo yang tiba-tiba menjadi aneh.
Wajah istrinya sangat butek dan keruh, padahal Jisoo nya baru saja selesai mandi. Bukannya terlihat cantik dan segar, sang istri malah terlihat seperti kanebo kering.
![](https://img.wattpad.com/cover/226331822-288-k451875.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Unperfect Wifeu😝 (JINJISOO) TAMAT!
DiversosRate : 18+ Bocil dilarang masuk :) Cerita Seokjin yang menikah dengan Jisoo. Syukur-syukur punya istri, tapi bukannya enak.. Seokjin malah menderita... (Konten bar bar) NoN-Baku. HIGH RANK : #1 Kimjisoo | 04 Maret 2022_bessttt!!!! #1 Seokjin...