7 Tetangga

3.7K 290 86
                                    

Jisoo menarik gerbang rumahnya dengan susah payah, rumah baru itu memiliki pintu gerbang besi berbentuk lempeng yang berwarna coklat kombinasi marun dan berhiaskan ornamen naga-naga berwarna emas.

Entah kenapa roda-roda pada pintu besi itu nampak berkarat, padahal rumah itu baru dibeli oleh Seokjin 1 minggu lalu dan resmi di tempati kemarin malam usai resepsi pernikahan mereka.

Sehingga di saat Jisoo menarik gerbangnya terdengarlah suara jelek memekik dan berisik dari gesekan roda dan lempengan besi di bawahnya.

Besok Jisoo akan mengomeli Seokjin, dan menyuruh suaminya untuk mengisikan oli pada roda pintu gerbangnya agar tidak berisik dan membuat tetangga mereka menjadi tidak nyaman.
.
.
.
.
.
Dilain tempat...

Seokjin nampak memutar setir mobilnya dengan lihai, akhirnya city car itu parkir dengan cantik di dalam garasi rumah.

Jisoo kebagian membuka pintu utama, sementara Seokjin sedang mengunci mobil dan menyusul Jisoo dengan sebuah kresek belanjaan milik istrinya itu.

Pasutri Jin-soo itu pamitan pulang dari rumah Papa Hoony saat sore mulai menjelang. Tapi ketika sampai di rumah pribadi si penganten baru itu, waktu telah menunjukan pukul setengah 8 malam.

Jisoo masuk kerumah lebih dulu, lalu ia menghempaskan badannya di sofa. Rasanya raga Jisoo sangat capek setelah diajak bepergian seharian penuh. Sementara Seokjin menyisihkan belanjaan mereka ke dapur.

"Sayang lo laper nggak!?" Seokjin berteriak dari dapur.

Sekarang sudah waktunya jam makan malam, dan Seokjin merasa sedikit keroncongan. Alhasil namja itu grasak-grusuk mencari makanan jadi untuk dimakan. Karena belanjaan yang Jisoo beli isinya hanya benda-benda mentah, jadi mereka harus mengolahnya dulu sebelum makan. Seokjin males memasak, jadi dia tidak akan mengotak-atik isi kresek itu.

"Gue mau mandi Jin.... Kalau lo laper, angetin aja dulu makanan yang bang Namjoon kasik tadi pagi"

Jisoo yang sudah naik ke tangga juga berteriak guna menyahuti sang suami.

"Jiss dimana lo taruh makanannya bang Namjoon??"

"DIKULKAS SAYANG!...."

Teriakan Jisoo naik 3 oktaf! Dia sudah sampai dikamar lantai 2, tapi Seokjin masih saja bertanya dan rewel.

"Okey" balas Seokjin kemudian.

Pria tampan itu lalu membuka kulkas dan menemukan makan yang Namjoon berikan tadi pagi.

Seokjin dengan antengnya menyalakan kompor dan memanaskan wajan. Tangannya yang kekar malah begitu lihai mengaduk-ngaduk opor ayam yang ia panaskan.

Tak lama kemudian Seokjin ingat sesuatu, yang sakral bagi warga Indonesia jika tiba saat jam makan menjelang.

Seokjin tidak punya nasi!!

Mam to de pus, Mampus!

"God! Gue lupa beli berasss!...." Seokjin mengumpat ganteng karena pikun mendera dirinya.

Tadi saat mereka pulang, Seokjin dan Jisoo tidak mampir ke tempat lain. Karena mereka malah fokus berkaraoke didalam mobil dengan menyetel lagu lawas ot5 boy grup one direction.

"Nah sekarang gue makan apa cobak? Masak lauk nya doang yang dicemil" Seokjin berdecak pinggang menatap lantai.

Pria itu berpikir keras dalam keadaan lapar.

"Gue order nasi pakek ojol aja kali ya?" namja itu bergumam, setelah mendapat wangsit dari dalam alam pikirannya.

Kemudian setelah melihat opor ayamnya mendidih, Seokjin menyisihkan masakan itu kedalam mangkok dengan rapi. Setelah itu ia kemudian meraih ponsel, untuk memesan nasi disalah satu restoran secara online.

My Unperfect Wifeu😝 (JINJISOO) TAMAT!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang