BUDAK CINTA

6.1K 500 25
                                    

Andriyo sudah kembali ke hotel bersama orang tua nya. Tidak lama ia berada disana karena lusa sudah harus kembali ke Surabaya.
Mendapatkan cuti yang singkat sangat ia manfaatkan sebaik-baiknya, menemui sang kekasih dan menyampaikan maksud yang mulia. Namun sayang, semuanya hancur berantakan. Sehancur hati dan dirinya saat ini.

Ia bukan tipe orang yang mudah meluapkan amarahnya sedemikian rupa. Ia bukan tipe orang yang suka membentak ataupun memaksa untuk mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaan.
Ia adalah orang yang begitu baik dan penuh perhatian. Jikalau marah pun ia lebih suka diam.  Jika pun terjadi kesalahpahaman antara ia dan kekasihnya ia lebih suka mengalah.
Itulah yang membuat Padma Lintang ingin selalu mempertahankan laki-laki ini sampai kapanpun. Sebelum pada akhirnya kesetiaan gadisnya goyah.

Ia tidak tahu apa penyebabnya. Bertahun tahun menjalani hubungan meski sering diterpa pertengkaran, tapi tidak pernah membuat keduanya berniat mencari pengganti.
Kesalahpahaman hanyalah sementara, pertengkaran bukanlah hal yang abadi. Semua itu hanyalah hiasan hiasan kisah. Layaknya batuan karang yang tetap tegak meski dihantam ombak. Selagi masih saling mengikat satu sama lain, tidak akan ada yang namanya kerusakan.

Andriyo mengetikkan sebuah pesan yang cukup panjang untuk kekasihnya. Di layar ponselnya ia merangkai huruf demi huruf menjadi sebuah kata, menyampaikan kalimat kalimat yang tidak mampu ia ucapkan sejak gadis itu membuat penolakan dihadapan nya. Ia hanya bisa menahan sesak tanpa kata. Membuka mulut untuk bertanya sebuah alasan saja rasanya tidak sanggup.

'Lintang,
Kekasih hati yang  ingin aku pertahankan dari masa remajaku hingga aku menua dan mati.
Yang aku cintai dari dulu hingga kini.
Yang ingin aku jadikan tempatku tinggal untuk melanjutkan hidup, bukan sekedar tempatku singgah untuk berteduh.

Lintang,
Aku mengenalmu dengan begitu baik. Siapa kamu dan bagaimana kamu.
Pertengkaran dan salah paham selalu hadir dalam tahun tahun kebersamaan kita. Namun kamu yang selalu mengajarkan dan meyakinkan ku bahwa semarah apapun kita, jangan pernah menyimpan rasa benci satu sama lain. Karena sesungguhnya kita menjalani hubungan ini atas dasar cinta yang datangnya dari Tuhan.

Bukankah kita saling mencintai dan menyayangi? Bukankah kita pernah berjanji untuk membuat bahtera, agar kita bisa berlayar di samudera kehidupan yang penuh dengan jutaan cerita?

Lalu siapakah orang yang sudah menggoyahkan hatimu? Siapa orang asing yang menyingkirkan ku dan menjadikan ku orang asing bagimu?
Aku tidak mengerti, aku benar benar tidak mengerti Lintang.

Bertahun-tahun kita bersama, semudah inikah hatimu berubah?  Rasanya sangat sesak hingga aku seolah kehilangan nafas.

Tapi kamu perlu tahu, sejauh apapun kamu berusaha untuk menyingkirkan aku, aku tidak akan pernah menepi. Karena aku yakin bahwa suatu saat kamu pasti kembali.

Saat ini aku anggap kamu sedang tersesat. Dan saat kamu tersadar kamu pasti akan mencari jalan pulang. Kembali lah kerumah, karena rumah itu adalah aku.
Kapanpun kamu ingin pulang, aku akan menyambutmu dengan cinta yang sama, tidak akan berkurang sedikitpun.

Kalaupun Tuhan memberikan mu untuk orang lain, aku akan tetap mencintai mu.
Setidaknya aku pernah dicintai oleh orang yang begitu berharga'

*****

(Flashback ke waktu saat Lintang meninggalkan Andriyo dan orang tuanya setelah menolak pertunangan nya)

Setelah Andriyo dan orang tuanya pergi, Juragan Abhinawa marah marah bukan main. Ia terus menerus menghardik anak bungsunya. Istrinya berusaha menenangkan meski sebenarnya ia juga kecewa dan merasa malu pada orang tua Andriyo.

"PELET" Mahika Maya (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang