BUKAN SOAL JARAK, TAPI ESOK HARI KAU TIADA LAGI DISISIKU

2.6K 351 33
                                    


'hari ini tepat memasuki bulan ke 11 sejak kepergian kamu. Merindukan kamu? Tentu saja.
Tiada sedikitpun waktu yang aku lewati tanpa memikirkan kamu.

Lintang,
aku selalu berdoa agar kamu baik-baik saja dan  bahagia dimanapun dirimu berada.
Aku tidak mengharapkan apa-apa lagi darimu. Sudah tidak ada lagi yang dapat aku kejar.  Asal kamu bahagia aku pun akan seperti itu juga.
Tapi adakalanya aku tidak dapat mengelak bahwa sebenarnya aku selalu merasa cemburu. Cemburu setiap kali teringat bahwa kamu adalah milik orang lain.

Orang-orang berkata bahwa mencintai tidak harus memiliki.  Mungkin sekarang itulah yang harus aku lakukan.
Cukup mencintai mu dalam jarak yang membentang.
Cukup mencintai mu dalam angan-angan.
Cukup mencintai mu dalam mimpi-mimpi.
Cukup mencintai mu dalam luka dan tangis seorang diri.

Meskipun kita telah berpisah. Cinta dan perasaan ini akan tetap sama. Walaupun cinta ini tidak benar, tapi setidaknya aku ingin mencintaimu dengan cara yang baik.

Aku senang bisa mengenalmu. Aku bahagia pernah mencintai mu. Ah tidak, aku mencintaimu selamanya.
Mungkin di usia sekarang aku sudah tidak lagi semuda kamu, tapi aku berani berkata bahwa cinta pertama ku adalah kamu.

Lintang,
Aku sangat merindukan kamu. Rasa rindu ini terasa begitu mencekam dan menyayat. Namun sekarang aku akan belajar untuk lebih ikhlas menerima keadaan.
Maaf untuk segala kesalahan dan kecurangan ku di masalalu.

Aku akan selalu mencintaimu dari sini, Lintang
Kekasih hati ku'

Mahika Maya menyudahi catatan kecilnya. Lalu merapikan catatan itu di ujung meja kecil disamping ranjang.
Sejak kepergian Padma Lintang, hampir setiap malam ia sering menyibukkan diri dengan catatan-catatan tentang nya.
Perasaan dan segala hal tentang Padma Lintang, ia tumpahkan pada kertas putih, mengabadikan nya melalui barisan barisan kalimat dan rangkaian kata.

Dulu, sebelum Padma Lintang pergi jauh, ia masih dapat melihatnya sesekali walau secara diam-diam.
Tapi sekarang ia sama sekali tak bisa melihatnya. Dirinya telah pergi jauh bersama seseorang pilihan nya. Ia hanya dapat menyampaikan rindunya lewat doa.
Tapi tetap saja, kedua hal itu sama-sama amat menyakitkan.

Ini bukan hanya soal jarak. Tapi soal pertemuan dan kerinduan. Apakah mungkin ia bisa bertemu lagi dengan nya?
Tapi entah kapan. Berapa tahun lagi?
Atau mungkin malah Tuhan tidak akan pernah memberikan izin untuk ia dapat bersua lagi dengan Padma Lintang.

"sungguh aku suka padamu

Tapi tak dapat ku ucapkan

Aku tersenyum agar dirimu tak tahu perasaan sakit ini"

Sayup-sayup terdengar suara beberapa perempuan yang menyanyikan sebuah lagu.
Rupanya suara itu berasal dari ponsel di kamar ketiga remaja laki-laki yang ada rumah itu.

Mahika Maya tersenyum miris. Mengapa penggalan lirik lagu yang ia dengar harus sesuai keadaan dirinya?

"Walau kini ku bisa bilang

Hatiku ingin berteriak

Kenangan itu selalu menjadi hal yang tak terlupakan

Walau kini ku bisa bilang

Airmata hampir meluap

..........."

********

"PELET" Mahika Maya (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang